Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara jenjang SMA oleh MPR-RI digelar bergantian di masing-masing provinsi mulai Maret hingga September 2014, sedangkan secara nasional dijadwalkan kisaran September-Oktober.

"Misalnya Cerdas Cermat 4 Pilar di Sulawesi Tengah pada 7-11 Maret, Sulawesi Barat 12-16 Maret, Sulawesi Selatan 17-21 Maret, di NTT 12-16 Agustus, hingga terakhir di Gorontalo pada 16-20 September," ujar anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian dihubungi dari Samarinda, Rabu.

Dia juga mengatakan bahwa Cerdas Cermat 4 Pilar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan digelar pada 27-31 Maret, bahkan saat final cerdas cermat di Kaltim, dia dijadwalkan membacakan soal cerdas cermat, sekaligus menutup lomba di tingkat Kaltim.

Bagi juara pertama di masing-masing provinsi akan mewakili lomba yang sama di tingkat nasional pada kisaran September-Oktober 2014, sehingga dia berharap kepada para juara di tingkat provinsi agar terus belajar agar bisa bersaing di tingkat nasional.

Cerdas Cermat itu disebut 4 Pilar karena materi yang ditanyakan seputar empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni pengetahuan siswa tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan tentang Bhineka Tunggal Ika

Di tingkat Kaltim, kata dia, lomba tersebut akan diikuti sebanyak 18 regu dari 14 kabupaten maupun kota. Terdapat 10 daerah yang masing-masing mengirim satu regu, sedangkan 4 daerah lain mengirimkan empat regu sehingga jumlah pesertanya menjadi 18 regu. Masing-masing regu didampingi dua guru.

Ia mengatakan, empat daerah di Kaltim yang mengirimkan dua regu tersebut adalah Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Masing-masing regu berjumlah 10 siswa kelas X dan XI.

Latar belakang digelarnya cerdas cermat ini karena disadari bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk, yakni terdiri berbagai suku, bahasa, agama, dan kepercayaan sehingga Pancasila, UUD 1945, wawasan NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika harus dijadikan sebagai landasan kehidupan dalam membangun sinergi dan kesatuan bangsa.

Lomba tersebut merupakan salah satu sarana untuk memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya penyelenggaraan kehidupan berkonstitusi, terutama melalui pemahaman aturan dasar bernegara.

Peserta lomba juga bisa menjadikan kegiatan ini sebagai ajang belajar berpolitik, yakni untuk mengetahui pembuatan dan pengesahan undang-undang atau peraturan oleh MPR, apalagi pelajaran politik secara perlahan juga harus diberikan kepada siswa agar lebih paham dengan sistem politik di Indonesia. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014