Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan permodalan senilai Rp400 juta kepada para petani ikan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Ketua Baznas Kaltim, Ahmad Nabhan mengungkapkan, bantuan modal tersebut berasal dari dana zakat Bankaltimtara, PT Ansaf dan lainnya, diberikan kepada petani ikan di Desa Suka Damai, Kukar.
Tak hanya bantuan modal, Baznas juga melakukan pembinaan dan pemantauan selama delapan bulan, hingga para petani bisa melaksanakan panen.
"Bantuan yang kami berikan diwujudkan dalam bentuk bibit ikan , dengan jumlah bibit mencapai 60 ribu bibit dan setelah delapan bulan bisa menghasilkan 50 hingga 60 ton ikan patin siap jual," kata Ahmad Naban di Samarinda, Senin.
Naban berharap kepada para mustahik (penerima bantuan), agar bantuan awal yang besar ini dapat berkelanjutan.
"Terima kasih juga kepada para muzakki dan semoga amal zakat ini menjadi berkah pahala yang berlimpah," harap Ahmad Nabhan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi memberikan apresiasi atas kerja jajaran Baznas Kaltim dalam upaya membantu pemerintah daerah menekan angka kemiskinan. Salah satunya dengan membantu pengembangan budidaya ternak ikan patin di Desa Suka Damai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Iya betul. Bagus sekali. Program seperti ini perlu terus dikembangkan,” kata Wagub Hadi Mulyadi di Samarinda, Senin.
Wagub memuji program ini karena secara langsung membantu ekonomi kelompok warga kurang mampu dengan kerja kreatif dan produktif. Produktif bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha dan mengentaskan masyarakat dari garis kemiskinan.
Sebab itu menurut Wagub Hadi Mulyadi program semacam ini perlu terus dikembangkan di daerah-daerah lainnya.
Wagub Hadi Mulyadi mendapat laporan bila hasil panen para peternak ikan di Desa Suka Damai, Sabtu (27/5/2023) mencapai 50-60 ton. Seluruhnya adalah peternak binaan Baznas Kaltim dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim.
“Saya sarankan, setelah ini dikembangkan juga industri hilirnya. Sebab kalau nanti produknya banyak dan tidak bisa dipasarkan harganya pasti turun,” pesan Wagub.
“Industri hilir itu misalnya mengolah ikan patin itu menjadi rabuk ikan dan lain sebagainya. Itu bernilai tinggi,” imbuh Wagub.
Imbauan ini sambung Wagub, bukan hanya untuk Baznas Kaltim, tapi juga lembaga lain dan investor agar mengembangkan industri hilir dari produk ikan ini.
Pemprov Kaltim tegas Wagub, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan membantu program yang sudah pasti akan sangat membantu masyarakat tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Ketua Baznas Kaltim, Ahmad Nabhan mengungkapkan, bantuan modal tersebut berasal dari dana zakat Bankaltimtara, PT Ansaf dan lainnya, diberikan kepada petani ikan di Desa Suka Damai, Kukar.
Tak hanya bantuan modal, Baznas juga melakukan pembinaan dan pemantauan selama delapan bulan, hingga para petani bisa melaksanakan panen.
"Bantuan yang kami berikan diwujudkan dalam bentuk bibit ikan , dengan jumlah bibit mencapai 60 ribu bibit dan setelah delapan bulan bisa menghasilkan 50 hingga 60 ton ikan patin siap jual," kata Ahmad Naban di Samarinda, Senin.
Naban berharap kepada para mustahik (penerima bantuan), agar bantuan awal yang besar ini dapat berkelanjutan.
"Terima kasih juga kepada para muzakki dan semoga amal zakat ini menjadi berkah pahala yang berlimpah," harap Ahmad Nabhan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi memberikan apresiasi atas kerja jajaran Baznas Kaltim dalam upaya membantu pemerintah daerah menekan angka kemiskinan. Salah satunya dengan membantu pengembangan budidaya ternak ikan patin di Desa Suka Damai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Iya betul. Bagus sekali. Program seperti ini perlu terus dikembangkan,” kata Wagub Hadi Mulyadi di Samarinda, Senin.
Wagub memuji program ini karena secara langsung membantu ekonomi kelompok warga kurang mampu dengan kerja kreatif dan produktif. Produktif bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha dan mengentaskan masyarakat dari garis kemiskinan.
Sebab itu menurut Wagub Hadi Mulyadi program semacam ini perlu terus dikembangkan di daerah-daerah lainnya.
Wagub Hadi Mulyadi mendapat laporan bila hasil panen para peternak ikan di Desa Suka Damai, Sabtu (27/5/2023) mencapai 50-60 ton. Seluruhnya adalah peternak binaan Baznas Kaltim dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim.
“Saya sarankan, setelah ini dikembangkan juga industri hilirnya. Sebab kalau nanti produknya banyak dan tidak bisa dipasarkan harganya pasti turun,” pesan Wagub.
“Industri hilir itu misalnya mengolah ikan patin itu menjadi rabuk ikan dan lain sebagainya. Itu bernilai tinggi,” imbuh Wagub.
Imbauan ini sambung Wagub, bukan hanya untuk Baznas Kaltim, tapi juga lembaga lain dan investor agar mengembangkan industri hilir dari produk ikan ini.
Pemprov Kaltim tegas Wagub, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan membantu program yang sudah pasti akan sangat membantu masyarakat tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023