Tim pencari Berau Coal -Sinar Mas Peduli saat mencari korban yang masih tertimbun tanah dan reruntuhan bangunan di Cugenang, Cianjur. (ANTARA/HO-Berau Coal)

Perusahaan tambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur, Berau Coal, turut mengirimkan tim untuk membantu para korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Tim Kemanusiaan Berau Coal–Sinar Mas Peduli bergabung dengan Tim Siaga Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan 23 tim dari 23 perusahaan sektor energi lainnya.
 

“Kami bertugas membantu proses pencarian dan penyelamatan di Cugenang,” kata Manajer Emergency Response Group PT Berau Coal Andi Henry Achmad, Kamis (1/12). Kecamatan Cugenang merupakan daerah yang terdampak parah dari gempa tersebut. Di sini, Tim sudah mulai beraktivitas dari pukul 05.30 pagi sampai dengan sore hari.

Selain itu, Tim Berau Coal juga melakukan pelayanan kesehatan berupa penyuluhan, pemberian obat-obatan dan konsultasi kesehatan kepada warga terdampak yang terdiri dari balita, anak-anak, dewasa, ibu hamil, hingga warga lanjut usia.
 

Tim juga menyiapkan kebutuhan makanan warga berupa beras, minyak goreng, air, sarden, mi instan, bersama dengan selimut, karpet, sarung, bantal, handuk, dan tandon air.
 

“Kami juga bawakan perlengkapan bayi,” kata Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini.
 

Bantuan yang dibawa menggunakan dua unit truk itu diserahkan melalui Posko Tim Siaga Bencana ESDM dan diterima Deni Ramdani yang sehari-hari adalah Inspektur Tambang Kementerian ESDM. Di Kecamatan Cugenang juga Tim Berau Coal Sinar Mas Peduli menyerahkan secara langsung bantuan sarana penyediaan air bersih .
 

Berau Coal memang selalu aktif dalam membantu kegiatan-kegiatan darurat kebencanaan. Tim Berau Coal ada di gempa bumi di Palu, banjir di Samarinda, dan yang terakhir bencana erupsi Gunung Semeru.
 

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada magnitudo (M) 5,6 terjadi pada Senin 21/11 lalu. Tidak kurang dari 329 korban jiwa dan banyak kerusakan rumah dan bangunan lainnya membuat warga harus mengungsi. 

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022