Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan penggunaan aplikasi SiMBA (Sistem Informasi Manajemen Baznas) yang diikuti sekretariat Baznas Provinsi dan Kabupaten/kota.
“Saya mengapresiasi kepada jajaran pimpinan Baznas Kaltim yang melakukan langkah-langkah pembenahan administrasi, untuk meningkatkan kepercayaan para muzaki,” kata Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Baznas Kaltim, Jauhar Efendi saat membuka acara pelatihan, di Hotel Mercure, Samarinda.
Ia mengatakan penggunaaan aplikasi SiMBA diharapkan pengelolaan manajemen keuangan semakin transparan, akuntabel dan tepat waktu, serta mudah mengontrol para mustahik (penerima zakat), yang sudah mapun yang belum pernah menerima bantuan.
Jauhar menjelaskan pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi terget perolehan zakat yang telah ditargetkan Baznas pusat yaitu lebih dari Rp100 miliar untuk wilayah Kalimantan Timur. Selain itu juga dilakukan langkah-langkah yang terukur dan strategis.
Ketua Baznas Kaltim, Achmad Nabhan mengatakan panitia menargetkan peserta pelatihan sebanyak 30 orang. Namun peserta yang mengikuti melampaui target, yaitu sebanyak 35 orang.
“Melalui pelatihan aplikasi SiMBA ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para amil Baznas se Kaltim dalam penggunaan aplikasi. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas pencatatan transaksi, baik pengumpulan maupun pendistribusian dana Zakat, Infak dan Shodaqoh (ZIS) se Kaltim,” katanya.
Achmad Nabhan menambahkan yang tidak kalah pentingnya adalah dapat membuat laporan keuangan dan menampilkan secara real time. Sehingga akan berdampak pada peningkatan kepercayaan para Muzaki (pemberi zakat) untuk berzakat melalaui Baznas , baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sementara pelatihan SiMBA tersebut menghadirkan instruktur dari Baznas Pusat, yakni Direktur Teknologi dan Informadi , Ir. Achmad Setio Adi Nugroho dan staf Bidang TI, Dwi Riyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022