Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berencana membangun monorel bekerja sama dengan Pemerintah Kota Dongying dan investor swasta dari China.
"Investornya Pemerintah Dongying dan juga swastanya," kata Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang di Balai Kota, Rabu.
Sebagai langkah awal sudah ditandatangani "letter of intent" (LoI) dan selanjutnya Pemerintah Dongying akan mengkaji bakal rute monorel dengan difasilitasi Pemkot Balikpapan.
"Setelah mereka mengkaji lokasi pembangunan, "draft"-nya akan diserahkan ke Pemkot. Kita akan bantu proses pembebasan lahannya karena terkadang pembebasan lahan yang jadi kendala investor," tutur Wakil Wali Kota Heru Bambang.
Ia menegaskan bahwa investor tidak akan kesulitan untuk membebaskan lahan untuk proyek tersebut.
Titik-titik kemacetan di Balikpapan ada di persimpangan Rapak, sepanjang ruang Jalan Achmad Yani dari Rapak hingga Karang Bugis. Lalu masih di Achmad Yani, dari Gunung Kawi sampai simpang Jalan RE Martadinata di Gunung Sari.
Kemacetan juga sering terjadi dari Rapak ke Karang Anyar, Balikpapan Barat. Di Klandasan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman pun terdapat ruas-ruas kemacetan, terutama di beberapa persimpangan pertemuan arus kendaraan.
Di Jalan MT Haryono yang sempit kemacetan kerap terjadi di sekitar dam dan terurai dengan sendirinya begitu menyeberang Jembatan Dam yang jalannya lebar.
Wali Kota Dongying Zhang Zui, menyebutkan rencana kerja sama tersebut diharapkan akan menguntungkan kedua belah pihak khususnya dalam mengembangkan ekonomi regional.
Zhang Zui berharap kerja sama tersebut bisa terwujud secepatnya.
"Dalam waktu dekat ada tim yang melakukan kajian soal lokasi. Kami senang bisa melakukan kerja sama ini. Di samping itu, kami juga berharap bekerja sama dalam sektor yang lain, bukan hanya terbatas monorel," ungkap Zhang Zui.
Sektor-sektor yang dimaksudkannya adalah seni, budaya, pendidikan, dan pariwisata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Investornya Pemerintah Dongying dan juga swastanya," kata Wakil Wali Kota Balikpapan Heru Bambang di Balai Kota, Rabu.
Sebagai langkah awal sudah ditandatangani "letter of intent" (LoI) dan selanjutnya Pemerintah Dongying akan mengkaji bakal rute monorel dengan difasilitasi Pemkot Balikpapan.
"Setelah mereka mengkaji lokasi pembangunan, "draft"-nya akan diserahkan ke Pemkot. Kita akan bantu proses pembebasan lahannya karena terkadang pembebasan lahan yang jadi kendala investor," tutur Wakil Wali Kota Heru Bambang.
Ia menegaskan bahwa investor tidak akan kesulitan untuk membebaskan lahan untuk proyek tersebut.
Titik-titik kemacetan di Balikpapan ada di persimpangan Rapak, sepanjang ruang Jalan Achmad Yani dari Rapak hingga Karang Bugis. Lalu masih di Achmad Yani, dari Gunung Kawi sampai simpang Jalan RE Martadinata di Gunung Sari.
Kemacetan juga sering terjadi dari Rapak ke Karang Anyar, Balikpapan Barat. Di Klandasan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman pun terdapat ruas-ruas kemacetan, terutama di beberapa persimpangan pertemuan arus kendaraan.
Di Jalan MT Haryono yang sempit kemacetan kerap terjadi di sekitar dam dan terurai dengan sendirinya begitu menyeberang Jembatan Dam yang jalannya lebar.
Wali Kota Dongying Zhang Zui, menyebutkan rencana kerja sama tersebut diharapkan akan menguntungkan kedua belah pihak khususnya dalam mengembangkan ekonomi regional.
Zhang Zui berharap kerja sama tersebut bisa terwujud secepatnya.
"Dalam waktu dekat ada tim yang melakukan kajian soal lokasi. Kami senang bisa melakukan kerja sama ini. Di samping itu, kami juga berharap bekerja sama dalam sektor yang lain, bukan hanya terbatas monorel," ungkap Zhang Zui.
Sektor-sektor yang dimaksudkannya adalah seni, budaya, pendidikan, dan pariwisata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013