Staf Ahli Mendes PDTT minta tidak persulit penyaluran Dana Desa

Staf Ahli Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Bidang Pengembangan Wilayah M Nurdin meminta pemangku kepentingan terkait untuk tidak  mempersulit proses penyaluran Dana Desa.
 

 

"Proses penyaluran Dana Desa hendaknya dipermudah agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan mengacu ketentuan terkait prioritas penggunaannya,"katanya saat memberi arahan pada rapat pengawasan dan monitoring Dana Desa Kaltim, di Ruang Rapat Kantor DPMPD Kaltim.

 

Ia menegaskan meskipun negara lagi kesusahan uang tapi tetap mengalokasikan Dana Desa karena amanat UU Desa. Oleh karena itu harus dimaksimalkan anggaran yang hampir Rp1 triliun untuk Kaltim.

 

Menurutnya, kucuran dana sebesar itu sangat disayangkan jika tidak dimanfaakan secara maksimal. Hadirnya Desa Desa, utamanya untuk kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sangat dibutuhkan pada kondisi serba terbatas akibat pandemi COVID-19 seperti sekarang.

 

Diungkapkannya jika Dana Desa disalurkan tentunya masyarakat desa bisa mendapat penghasilan melalui kegiatan PKTD dalam pembangunan infrastruktur desa. Demikian juga halnya dengan BLT Dana Desa, membantu masyarakat penerima bantuan dalam memenuhi kebutuhannya,

 

“BLT adalah kebijakan agar masyarakat berproduksi. Jangan sampai ekonominya tersendat. Jadi kalau kita mempermudah sama saja membantu rakyat dan kita semua,” sebutnya.

 

Dia juga mengingatkan kepada jajaran DPMD/K dan tenaga pendamping professional diminta bekerja sungguh-sungguh agar dana bermanfaat di situasi sulit saat ini. Siliahkan digunakan sesuai kebutuhan,tapi jangan dipersulit," katanya.

 

Menanggapi terkait kekurangan jumlah tenaga pendamping profesional, dia menyarankan agar dilakukan kebijakan relokasi. Pendamping yang bertugas di desa maju dan mandiri direlokasi dengan prioritas mendamping desa berstatus sangat tertinggal dan tertinggal.

 

"Saya menyayangkan masih ada kabupaten yang belum ada satu desa pun Dana Desanya salur hingga menjelang akhir semester pertama ini. Lampu merah. Sudah setengah semester Dana Desa nol,  BLT Desa nol, Hal ini menjadi perhatian serius dan segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.