Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dalam pencarian korban kecelakaan laut (lakalaut) hingga hari keempat masih belum membuahkan hasil.
"Korban hilang akibat lakalaut antara kapal nelayan dengan kapal tanker terjadi pada Selasa (8/12) dini hari pukul 02.00 Wita. Hingga hari ini korban belum ditemukan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Penajam Nurlaila di Penajam, Jumat.
Tragedi perahu nelayan yang diduga ditabrak oleh kapal tanker ini terjadi di Laut Batu Bara, Kelurahan Muara Telake Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser, sementara korbannya adalah dua orang nelayan dari RT 01, Kelurahan Sungai Parit, Penajam, Kabupaten PPU.
Satu nelayan atas nama Saming (49) selamat dari tragedi ini, sementara Mahmud (59) yang hilang waktu kejadian, hingga malam ini belum ditemukan, sehingga tim akan melanjutkan pencarian esok hari.
Dalam pencarian hingga senja hari ini, lanjutnya, Tim SAR melakukan penyisiran di tiga lokasi di sekitar kejadian, namun tim belum menemukan korban yang hilang.
Peralatan yang digunakan dalam melakukan pencarian adalah dua unit kapal dari BPBD PPU, kemudian satu unit rubber boat dari Basarnas Kota Balikpapan.
"Sedangkan tim yang melakukan pencarian adalah dari BPBD PPU, Basarnas Balikpapan, TNI AL PPU, Satpol Air Polres Kabupaten Paser dan PPU, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Sungai Parit, dan nelayan," kata Nurlaila.
Kronologis kejadian seperti yang dituturkan Saming (nelayan yang selamat), malam itu korban sedang berlabuh di tali tomba yang berada di laut Muara Telake.
Saat itu posisi Mahmud sedang tidur, sedangkan Saming yang saat itu juga tidur, tiba-tiba terbangun dan melihat kapal tanker sudah mendekat.
Ketika melihat bahaya mengancam, Saming berusaha membangunkan Mahmud untuk segera memotong tali jangkar, namun terlambat karena tanker sudah menghantam perahu lebih dulu.
Seketika perahu langsung terbalik sehingga keduanya tenggelam, namun Saming sempat berenang naik ke sela-sela perahu yang sedang telungkup.
Setelah dua hari atau pada Rabu (9/12) pagi, kapal pemancing dari Penajam lewat dan melihat Saming di tengah laut, kemudian korban ditolong oleh pemancing untuk diantarkan pulang, sedangkan Mahmud belum ditemukan.