Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa melemah, dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah.
"Rupiah masih mungkin melemah hari ini terhadap dolar AS. Ketegangan di Timur Tengah mungkin menjadi pemicu pelaku pasar masuk ke aset dolar AS sebagai salah satu aset aman sehingga dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pagi ini indeks dolar AS sudah bergerak di kisaran 102,8, di mana pagi hari sebelumnya di kisaran 102,4.
Terdapat serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke markas Houthi di Yaman dan serangan balasan dari Houthi ke kapal-kapal komersial AS di Laut Merah.
Ditambah dengan serangan Israel ke Gaza dan rudal dari Lebanon yang menghantam Israel serta gempuran Turki ke pemberontak Kurdi di Irak dan Suriah.