Puluhan ibu-ibu rumah tangga memotong dan memilah-milah limbah plastik, yang mereka kumpulkan dari sampah rumah tangga, yang telah mereka bersihkan.
Selanjutnya tangan-tangan lentik mereka mulai merangkai baik itu merajut maupun menganyam dengan menggunakan bahan dari plastik yang sudah mereka pilih.
Dengan menggunakan alat rajut berupa satu jarum panjang bernama "hakpen" ibu-ibu mulai merajut dari tas plastik limbah yang telah mereka gunting seperti tali. Rajutan sederhana dalam istilah merajut internasional disebut "single crochet" mereka mulai membuat tas, bunga, gantungan kunci dan lain-lain.
Merajut dengan menggunakan jarum panjang ukuran sekitar 15 cm dengan ujung jarum lancip seperti mata pancing yang namanya "hakpen" biasanya di luar negeri menggunakan berbagai jenis benang. Namun di RKB benang tersebut diganti dengan limbah plastik non-organik yang dibuat tali.
Warna-warni dan corak limbah plastik tersebut dirajut dan dipadu padankan, sehingga hasilnya menarik dan bernilai ekonomi. Sekilas kalau melihat tidak menyangka bahwa barang-barang kerajinan tersebut berasal dari limbah plastik yang ada di sekitar kita.
Demikian kegiatan di Rumah Kreatif Balikpapan (RKB) yang diresmikan pada tanggal 20 April 2013 oleh Walikota Balikpapan, Rizal Effendi dan beralamat di Jalan Wiluyo Puspoyudo No. 1, Klandasan Ulu.
RKB adalah tempat dilakukan upaya-upaya kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang ramah lingkungan binaan Chevron Kalimantan Operation (KLO) dalam Pengembangan Ekonomi Hijau.
Chevron dalam Corporate Social Responsibility (CSR) atau COMDEV mendukung program-program pemerintah yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar area operasi.
Selain merajut dengan menggunakan limbah plastik, mereka juga menganyam dan mendaur ulang limbah plastik menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai ekonomi.
Pengelolaan limbah non-organik ini yang berasal dari rumah tangga sebagai bentuk kepedulian lingkungan dengan mengurangi sampah langsung dari sumbernya melalui konsep 3R (reduce, re-use, recycle) ke masyarakat.
Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan re-use berarti pemakaian kembali, sedangkan recycle adalah mendaur ulang barang.
Maimunah, anggota dari RKB untuk dapat membuat tas plastik agar memiliki nilai ekonomi, dia dengan tekun menggumpulkan bungkus-bungkus dari berbagai jenis makanan, deterjen, pewangi pakaian serta bekas kantong plastik.
"Saya biasa mencari bungkus-bungkus plastik kopi dari warung-warung penjual kopi, sedangkan bungkus deterjen dan pewangi pakaian saya mengumpulkan dari tempat 'laundry' di sekitar rumah kebetulan sudah tidak digunakan," kata Maimunah.
Plastik-plastik tersebut bagi kebanyakan orang dianggap hanya sampah, namun ditangan kaum perempuan yang tergabung di dalam RKB, dapat digunakan menjadi barang yang bernilai ekonomi.
Sebelum digunakan, biasanya bungkus-bungkus plastik tersebut dicuci dan dijemur. Bahkan adapula yang harus menjalani proses daur ulang dengan cara diseterika agar dapat digunakan untuk membuat tas jenis ransel atau tempat komputer jinjing.
Selain itu, program CSR Chevron sesuai dengan Program Unggulan Kota Balikpapan, setiap anggota PKK dapat mengimplementasikan di lingkungan tempat tinggal masing-masing misalnya dengan pemilahan sampah dan membuat Bank Sampah. Hal tersebut dikaitkan dengan Program Bersih dan Hijau, Tertib dan Unggul.
Membantu penghidupan keluarga
Sementara itu, Community Engagement (CE) Specialist Chevron, Etty Nuzuliyanti mengatakan tujuan dari program RKB diantaranya mendukung program pemerintah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kemampuan pelaku usaha mikro-kecil masyarakat.
"Wujud kepedulian Chevron terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Memberikan keterampilan kepada ibu-ibu PKK dan kaum difabel, agar dapat berusaha mandiri membantu penghidupan keluarga," kata Etty.
Memperkenalkan produk-produk daur ulang berbahan dasar plastik limbah rumah tangga di Kota Balikpapan. Untuk mengatasi limbah plastik dari rumah tangga dan juga memberikan keterampilan yang dapat digunakan untuk menambah pendapatan keluarga/rumah tangga. Chevron KLO melakukan pelatihan pembuatan produk daur ulang berbahan dasar limbah plastik-plastik bekas.
Kerjasama Disperindagkop Balikpapan
RKB ini juga melakukan kerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Balikpapan, hal ini terlihat dengan bersama-sama melakukan pameran hasil dari RKB baik di Kalimantan Timur (Kaltim) maupun di Jakarta.
"Kita juga bekerjasama dalam mengikuti pameran baik di daerah maupun di pusat," kata Kepala Disperindagkop Kota Balikpapan, Doortje Marpaung. Hal tersebut dilakukan agar lebih memperkenalkan hasil-hasil kerajinan di "Kota Minyak".
Selain itu, Disperindagkop juga melakukan kerjasama RKB bila ada pelatihan-pelatihan keterampilan, guna meningkatkan kreatifitas mereka yang bernaung di tempat tersebut, katanya.
"Hal ini terkait dengan tugas pemkot yang memberikan pembinaan dan pengawasan, serta wujud dari sinergitas Chevron dengan Pemkot Balikpapan," kata Doortje.
Dia juga mengharapkan agar RKB ke depannya lebih meningkatkan produktifitasnya dengan menghasilkan produk yang lebih kreatif dan bernilai jual tinggi.
"Saya mengharapkan RKB tersebut dibawah binaan Chevron agar tetap eksis dan menghasilkan produk yang lebih kreatif, ramah lingkungan dan bernilai jual," kata Doortje.
Program yang dilaksanakan Chevron di daerah operasionalnya sudah sesuai dengan tujuh prinsip pengelolaan CSR yakni bertanggung jawab, transparansi, beretika atau beradab, hormat terhadap kepentingan pemegang saham, taat hukum, berkelakuan sesuai normal internasional dan Hak Azasi Manusia (HAM).(*)
Merajut Limbah Non-organik Bersama "kucuran" Csr Migas
Selasa, 10 Desember 2013 7:34 WIB
Selanjutnya tangan-tangan lentik mereka mulai merangkai baik itu merajut maupun menganyam dengan menggunakan bahan dari plastik yang sudah mereka pilih"