Berau (ANTARA) - Paska pembatalan kenaikan tarif oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM), membuat Perumda Air Minum Batiwakkal Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan pendapatan.
“Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menggenjot penambahan pemasangan Sambungan Rumah (SR), memperketat pembayaran dan membatasi waktu tunggakan,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman di Tanjung Redeb,Rabu.
Ia menyebutkan, Perumda Batiwakkal harus bekerja ekstra untuk mengontrol pendapatan perusahaan dan terus mencari terobosan.
Menurutnya, pembatalan rencana kenaikan tarif membuat Perumda harus siap dengan segala konsekuensinya. Tentunya tetap mencari terobosan untuk menutupi biaya operasional.Sebab jika stagnan dengan kondisi sekarang, dikhawatirkan nanti malah tidak seimbang antara pemasukan dan pengeluaran.
Saipul menuturkan, padahal rencana program kenaikan tarif tersebut sudah didiskusikan dengan para Ketua RT sebagai jembatan menampung keluhan dan permasalahan di lingkungan masing masing.
“Hanya saja karena pertimbangan teknis dan lainya, sehingga KPM memilih untuk membatalkan kenaikan tarif tersebut,” katanya.
Dia mengemukakan, seandainya rencana kenaikan tarif tarif disetujui, pihaknya sudah mengkalkulasikan ada dana lebih, dibuka ke forum RT. Perumda Batiwakkal siap menyuplai kebutuhan air bersih warga di RT mana yang lebih diprioritaskan.
Selain itu juga untuk merapikan meteran di pinggir jalan atau dikenal dengan kuburan kucing, sebab hal itu juga mempengaruhi keindahan pemandangan kota.
Menurutnya karena kemampuan keuangan Perumda minim, imbas dari batalnya kenaikan tarif, maka kegiatan merapikan dilakukan menyesuaikan kemampuan keuangan Perumda. Semua dikembalikan ke masyarakat, sebab jika anggaran ada pada akhirnya semua akan kembali ke masyarakat.
“Meski demikian kondisinya, kami bersama teman teman terus bekerja keras menggenjot untuk pemasangan baru dan mengejar tagihan, agar bisa mendongkrak pemasukan perusahaan,” kata Saipul.