Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk antisipasi penyebaran paham radikal.
"Densus 88 perlu menjalin koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait seperti BNPT dan pihak lainnya. Momentum pandemi sangat dimanfaatkan para jaringan teroris untuk merekrut masyarakat dengan ajaran yang menyimpang," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia mengingatkan agar pihak-pihak terkait dan masyarakat jangan lengah dan tidak melakukan antisipasi sejak dini karena ancaman teroris sangat nyata.
Andi Rio juga mendorong peran tokoh agama, masyarakat dan adat dilibatkan agar selalu memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak dari terorisme serta ajaran yang menyimpang.
"Peran para tokoh tentunya akan lebih di dengar oleh masyarakat, para tokoh akan lebih memahami kultur budaya di setiap daerah dalam melakukan penyampaian bahaya dari terorisme," ujarnya.
Selain itu Andi Rio mengapresiasi kinerja Densus 88 yang telah berhasil menangkap dan mengungkap terduga teroris di wilayah Jabodetabek yang ingin melakukan serangan ke Gedung DPR Senayan, Jakarta.
Dia menilai, kinerja Densus 88 tersebut telah memberikan rasa aman bagi Indonesia dan diharapkan mampu mencari serta para pelaku lain yang akan menimbulkan kegaduhan bahkan ancaman bagi negara kita.