Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat telaah tengah tahun (review) Program Bangga Kencana Kaltim melalui webinar yang dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, Rabu (2/9).
“Kita melakukan kilas balik (flash back) mengevalusi program-program Bangga Kencana Kaltim yang sudah berjalan selama enam bulan atau I semester selama 2020,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim,Drs H.Muhammad Edi Muin, di Samarinda usai pembukaan webiner.
Ia mengatakan melalui review akan mengetahui sejauh mana pencapaian program yang telah dicapai dan program mana saja yang belum tercapai, sehingga untuk enam bulan kedepan disusun strategi dalam pencapaian terget-terget program.
Diakuinya bahwa dari gambaran hasil capaian program khususnya untuk penggerakkan kepesertaan KB baru , jika dibanding bulan yang sama tahun 2019, hampir separuh bedanya. Tapi hal itu dapat dipahami karena kondisi pandemi COVID-19 berbeda dengan kondisi normal sebelum ada COVID-19 .
Menurutnya pada kondisi normal dan pada kondisi pandemi COVID-19 pola pendekatan juga berbeda karena ada keterbatasan-keterbatasan . Oleh karena itu dengan Review maka akan dikatahui langkah-langkah strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Edi Muin menjelaskan dengan sisa waktu empat bulan kedepan dilakukan pola pendekatan, bagaimana kerjaan rutinitas di lapangan tetap berjalan dan tetap terhindar dari penularan COVID-19 tentunya dilakukan pendekatan dengan bijak .
“Kita akan memperkuat jaringan dilini terdepan dengan memberdayakan para PKB dan PLKB, kader dan menggandeng dokter, bidan mandiri , puskesmas serta ,TP- PKK agar jitu , tepat dalam menentukan sasaran,” kata Edi Muin.
Lanjut dia selain itu juga ada momen-momen seperti pelayanan satu bulan MKJP(Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang berlangsung dari 18 Agustus sampai 19 September 2020.
Adanya momen-momen atau kegiatan dapat meningkatkan kepesertaan ber KB masyarakat, karena biasanya diberikan pelayanan KB gratis terutama kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan Implan.
Di akuinya bahwa ada kekahawatiran sebagian orang di pasca pandemi COVID-19 akan terjadi peningkatan kehamilan dan akan terjadi Baby boom, namun diharapkan hal itu tidak akan terjadi, karena berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kelahiran.
Pada kesempatan itu juga Edi Muin mengungkapkan BKKBN Provinsi Kaltim pada 2020 ditergetkan untuk kepesertaan KB baru sebanyak 30 ribu akseptor. Selama I semester berjalan atau selama enam bulan , baru mencapai 26 persen dan hal itu membuat semua jajaran dan instansi terkait kabupaten/kota untuk terus bekerja keras guna mencapai target tersebut.
“Kita optimis terget akan tercapai, walaupun jika tidak tercapai minimal 80 persen bisa dicapai, “ ujarnya .
Sementara itu Wakil Gubernur Kltim Hadi Mulyadi saat webinar berlangsung mengucapkan terima kasih kepada jajaran BKKBN Kaltim yang selama ini telah bekerja keras membangun, membina dan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kaltim.
“BKKBN melalui program-programnya agar masyarakat dapat merencanakan kehidupan, baik dari dalam kandungan, Balita, remaja , memasuki pernikahan dan merencanakan mengatur jarak kelahiran ,” katanya.
Hadi mulyadi juga memberikan semangat kepada jajaran BKKBN Kaltim dan OPD KB kabupaten/kota untuk terus bekerja keras dan dia yakin dengan hal itu terget-terget akan dapat di tercapai.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020