Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) terkesan ketika menikmati kopi tumbuk produksi warga lokal, saat mengunjungi gerai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) di pameran hasil pembangunan dalam rangka HUTke-6  Kabupaten Mahulu.


"Rasanya mantap, produk lokal ini harus dikembangkan oleh pemerintah kampung baik menggunakan anggaran dari Alokasi Dana Kampung (ADK) maupun dari Dana Desa (DD)," ujar Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh saat menikmati sajian kopi tersebut di Ujoh Bilang, Senin.

Kopi lokal yang diproduksi oleh ibu-ibu PKK Kampung Long Kerioq tersebut ditumbuk secara manual menggunakan alu dan lengsung. Kopi dengan merk dagang "Kopi Mahakam Ulu" ini merupakan kopi murni tanpa campuran bahan lain seperti kopi yang dijual di warung-warung, sehingga penikmat kopi bisa merasakan sensasi rasa maupun aromanya yang khas.

Minuman yang disajikan hangat ini semakin nikmat dan ada rasa gurih karena diracik dengan gula tebu yang juga produksi warga lokal, yakni gula tebu yang diolah mirip gula aren, bukan gula tebu berwarna putih seperti gula tebu pada umumnya. Gula tebu ini diolah oleh industri rumah tangga di Kampung Long Lunuk Baru, Kecamatan Long Pahangai.

Hasil persilangan antara kopi produksi PKK Long Kerioq, Kecamatan Long Apari dengan gula tebu produksi warga Kampung Long Lunuk Baru yang disajikan dalam gelas keramik tersebut, menghasilkan rasa khas sehingga para penggemar kopi selalu ingin lagi merasakannya.

Saat mengunjungi sejumlah gerai pameran, termasuk gerai DPMK Mahulu, bupati juga didampingi oleh Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau dan Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan. Bupati yang lebih dulu "menyeruput" kopi dari gelas, diikuti oleh Juan Jenau dan disusul Novita Bulan.

Setelah menikmati kopi, Juan menyatakan rasa puasnya. "Hasil "kawin silang" antara Long Kerioq dan Long Lunuk Baru memang mantap," ucap wabub sambil berpesan agar dua produk lokal ini terus dikembangkan supaya ke depan Mahulu tidak lagi mendatangkan kopi dan gula dari daerah lain.

Sementara dalam pidato bupati terkait pameran pembangunan, ia menyampaikan bahwa pameran dalam rangka HUT Mahulu ke-6 ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan program dan hasil pembangunan oleh pemerintah, swasta, maupun hasil kegiatan dari pelaku UMK.

"Pameran ini juga sebagai wadah menunjukkan hasil aksi dari berbagai pihak dalam mengembangkan segala potensi alam maupun peningkatan SDM. Untuk itu, pameran seperti ini harus digelar setiap tahun agar masyarakat bisa melihat capaian hasil pembangunan maupun perencanaan ke depan," ucap Bonifasius. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019