Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh membuka Festival Hudoq Cross Border yang dipusatkan di lapangan Ujoh Bilang, Kamis sore, ditandai dengan penabuhan bedug, alat musik pengiring Tari Hudoq.


"Awalnya Tari Hudoq di Mahulu digelar per masing-masing kampung (desa), tapi mulai dua tahun ini digelar secara bersamaan se-kabupaten atau lintas kampung, sehingga kegiatan ini kemudian disebut cross border," ujarnya.

Nama cross border juga merupakan agenda dari Kementerian Pariwisata, yakni khusus bagi daerah-daerah yang berbatasan dengan Malaysia atau lintas negara.

Untuk itu, bukan hanya di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki nama cross border yang dalam hal ini disandang oleh Mahulu, tapi juga provinsi lain yang juga berbatasan dengan Malaysia seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.

Dalam festival yang dilakukan oleh ribuan Penari Hudoq mulai dari penari inti (berkostum daun pisang dan memakai topeng) hingga penari pengiring (berkostum adat Dayak) ini, bupati juga mengatakan bahwa dari Festival Hudoq terbukti mampu menyatukan berbagai subsuku yang ada di Mahulu.

Kabupaten Mahulu didominasi oleh Etnis Dayak yang terbagi menjadi berbagai subetnis atau subsuku antara lain Bahau, Aoheng, Kenyah, Tunjung, dan lainnya. Bahkan ada juga warga Mahulu selain Dayak yang juga ikut bergabung dalam Tari Hudoq sehingga festival ini seolah menjadi lambang pemersatu.

Menurut bupati, para leluhur Mahulu berabad-abad lalu menyadari bahwa suatu ketika akan ada perubahan zaman dan munculnya modernisasi, para nenek moyang mengkhawatirkan generasi penerus akan tenggelam dalam perubahan zaman yang bisa jadi akan melupakan akar budaya lokal.

"Untuk itu, para leluhur kemudian mencipta budaya yang kemudian dijadikan tradisi, yakni berupa Tari Hudoq, sehingga tari tersebut sampai kini lestari dan bisa mempersatukan beragam etnis dengan cara menari bersama seperti sekarang," ujar Bonifasius.

Dalam pembukaan Festival Hudoq Cross Border yang ditandai dengan penabuhan bedug itu, Bupati Mahulu didampingi oleh Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang dipercaya menabuh gong bersamaan bupati.

Turut mendampingi menabuh bedug tunggal dan gong itu adalah Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau dan Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan.

Pembukaan ini juga dihadiri sejumlah undangan antara lain dari Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, perwakilan dari Kota Balikpapan, Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019