KRI Teluk Ende-517 yang dikomandani Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta menyampaikan bahwa dari 88 orang Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang mengikuti pelayaran Jalasesya itu terdapat satu orang putra Kutai Timur yakni Amannu Utama.

 

"Kita berharap lebih banyak pemuda-pemudi disini (Sangatta) untuk bergabung diprajurit TNI AL," ucap Cokorda saat diwawancarai awak media dianjungan KRI, Minggu (20/10).

Menurut Cokorda Gede Patra, Amannu Utama bergabung dengan TNI AL melalui seleksi yang ketat seperti halnya calon prajurit lainnya.

Dia mengatakan, tidak ada perbedaan dalam proses penerimaan prajurit karena semua berlangsung transparan sesuai dengan kemampuan anak, meskipun diketahui bahwa Amannu orang tuanya yang berdinas di TNI AL Sangatta yakni Serka Sunu. 

"Kehadiran KRI Teluk Ende selama tiga hari yang sekaligus membawa para Taruna AAL, agar dapat meningkatkan motivasi generasi muda di Kutim," harapnya.

Sementara iru Amannu Utama Taruna AAL mengaku senang bisa mampir ke Tuah Bumi Untung Benua atau Kutai Timur disela pendidikannya. 

"Saya memilih masuk akademi angkatan laut berdasarkan orang tua saya sendiri adalah anggota TNI AL, jadi saya termotivasi untuk itu. Kemudian menjadi taruna juga dapat berlayar hingga luar negeri," ucap anak dari anggota TNI AL Sangatta Serka Sunu dan istri Endah H.

Lelaki kelahiran 17 September 1999 menambahkan banyak ilmu yang sudah ia pelajari selama di akademi. Sampai dengan berlayar untuk dipraktikkan ilmu yang telah diperoleh di kelas seperti navigasi dasar, seni membuat kapal dan ilmu-ilmu kebaharian tentang kapal.

Sekadar diketahui, kapal perang buatan Korea Selatan itu diresmikan masuk pada Komando Armada Republik Indonesia pada 1 September 1982. Dengan nomor lambung 517, KRI Teluk Ende merupakan jenis kapal Landing Ship Tank Modified (LSTM). Kapal KRI Teluk Ende memiliki 100 m X 15.4 X 4.2m (328 X 50.5 X 13.7 kaki). Kapal ini biasanya khusus ditempatkan di wilayah-wilayah perbatasan menjaga negara dari serangan musuh.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019