Pemerintah menjanjikan akan meningkatkan alokasi dana desa (DD) hingga mencapai Rp400 tiriliun, menyikapi hal itu Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi menyebut sinyalemen yang disampaikan memang benar adanya. Karena itu, semua kemudahan teknologi sangat bergantung kepada siapa yang ada di belakang teknologi tersebut atau siapa yang menggunakan teknologi tersebut.
“Ungkapan umum yang sering kita dengar adalah tergantung pada "the man behind the gun". Dengan teknologi hidup menjadi mudah tetapi dengan teknologi tindak kejahatan, penyalahgunaan teknologi juga semakin mudah dan canggih,” katanya.
Hal itu dikatakan saat mengomentyari gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) XXI Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Sport Center, Pantai Panjang, Kota Bengkulu 21-25 September. Semoga Indonesia semakin jaya.
Presiden RI, Joko Widodo mengaku menjadikan pembangunan desa sebagai prioritas di era pemerintahannya dibuktikan besaran DD yang digelontorkan sebagai “kue pembangunan” bagi desa untuk mempercepat laju pembangunan dan mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa meningkat setiap tahunnya.
Dikatakan Presiden Jokowi dalam sambutan yang disampaikan Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo bahwa jumlah DD mulai tahun 2015-2019 sudah tembus Rp257 triliun.
"Selama lima tahun ke depan, jumlah DD akan terus ditingkatkan menjadi Rp400 triliun,” sebutnya saat membuka Gelar TTG XXI Nasional Tahun 2019, di Bumi Raflesia, Bengkulu, Minggu (22/9).
Komitmen memberikan kewenangan desa melaksanakan sendiri urusan pemerintahan desanya dengan melaksanakan pembangunan desa menggunakan DD tersebut mendapat perhatian dunia. Model pembangunan desa melalui DD telah dicontoh oleh 23 negara di dunia.
Sedangkan hasil yang sudah dicapai, khususnya terkait upaya mendorong kemandirian desa tercatat hingga saat ini telah terbentuk sekitar 40.000 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Aset yang dimiliki oleh BUMDes tentu tidak sedikit jumlahnya.
Ke depan dia berharap desa terus melakukan pengembangan Inovasi Desa dalam rangka memanfaatkan DD agar lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mewujudkan masyarakat desa yang maju dan sejahtera.
“Inilah peran penting dilaksanakannya kegiatan Gelar TTG. Dengan teknologi harus mampu mempermudah kehidupan ummat manusia,” sebutnya.
Seperti "smart phone", bisa mendekatkan orang yang jauh. Tetapi di satu sisi, juga dapat menjauhkan orang yang dekat. Misalnya satu keluarga makan bersama, tetapi masing-masing tidak berkomunikasi. Malah berkomunikasi dengan orang yang jauh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019