Pengoperasionalan instalasi pengolahan air bersih (water treatmen plant/WTP) Lawe-Lawe di Ke camatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih membutuhkan tambahan biaya mencapai lebih kurang Rp11 miliar.
"Masih dibutuhkan biaya sekitar Rp11 miliar untuk operasionalkan WTP Lawe-Lawe," ungkap Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara, Supardi ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Instalasi pengolahan air bersih di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam tersebut, rencananya akan dioperasionalkan pada awal Juli 2019.
Perakitan atau pemasangan, uji coba serta penyetelan mesin intake dan mesin distribusi untuk menunjang operasional instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe itu telah rampung.
Dinas PUPR menjadwalkan serah terima pekerjaan kepada pengelola Instalasi pengolahan air bersih atau WPT Lawe-Lawe tersebut dilaksanakan dalam bulan ini (Juni 2019).
Namun menurut Supardi, instansinya butuh tambahan dana untuk mengoperasionalkan instalasi pengolahan air bersih di wilayah Kecamatan Penajam tersebut.
"Untuk menunjang operasional WTP Lawe-Lawe dengan menggunakan empat mesin intake dan empat mesin distribusi itu perlu ada peningkatan daya listrik dari PLN," jelasnya.
"Untuk pembelian travo dengan kapasitas di atas 200 kilovolt ampere untuk peningkatan daya listrik di WTP Lawe-Lawe, dibutuhkan dana sekisar Rp5 miliar," kata Supardi.
Sambungan pipa yang menghubungkan Bendungan Lawe-Lawe menuju kolam penampungan air di instalasi pengolahan air bersih lanjut ia, juga masih perlu ada penambahan.
"Perlu ada juga penataan lingkungan (taman/landscape) di areal WTP Lawe-Lawe, sehingga total dana yang dibutuhkan sekitar Rp11 miliar," ujar Supardi.
Instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe yang mulai dibangun pada 2009 dengan biaya sekitar Rp44 miliar tersebut, memiliki daya tampung 3.000 meter kubik dengan kapasitas produksi 200 liter per detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Masih dibutuhkan biaya sekitar Rp11 miliar untuk operasionalkan WTP Lawe-Lawe," ungkap Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Penajam Paser Utara, Supardi ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Instalasi pengolahan air bersih di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam tersebut, rencananya akan dioperasionalkan pada awal Juli 2019.
Perakitan atau pemasangan, uji coba serta penyetelan mesin intake dan mesin distribusi untuk menunjang operasional instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe itu telah rampung.
Dinas PUPR menjadwalkan serah terima pekerjaan kepada pengelola Instalasi pengolahan air bersih atau WPT Lawe-Lawe tersebut dilaksanakan dalam bulan ini (Juni 2019).
Namun menurut Supardi, instansinya butuh tambahan dana untuk mengoperasionalkan instalasi pengolahan air bersih di wilayah Kecamatan Penajam tersebut.
"Untuk menunjang operasional WTP Lawe-Lawe dengan menggunakan empat mesin intake dan empat mesin distribusi itu perlu ada peningkatan daya listrik dari PLN," jelasnya.
"Untuk pembelian travo dengan kapasitas di atas 200 kilovolt ampere untuk peningkatan daya listrik di WTP Lawe-Lawe, dibutuhkan dana sekisar Rp5 miliar," kata Supardi.
Sambungan pipa yang menghubungkan Bendungan Lawe-Lawe menuju kolam penampungan air di instalasi pengolahan air bersih lanjut ia, juga masih perlu ada penambahan.
"Perlu ada juga penataan lingkungan (taman/landscape) di areal WTP Lawe-Lawe, sehingga total dana yang dibutuhkan sekitar Rp11 miliar," ujar Supardi.
Instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe yang mulai dibangun pada 2009 dengan biaya sekitar Rp44 miliar tersebut, memiliki daya tampung 3.000 meter kubik dengan kapasitas produksi 200 liter per detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019