Samarinda, (ANTARA News Kaltim) - Guna meningkatkan pembangunan pertanian dalam arti luas, khususnya untuk subsektor perkebunan,  Provinsi Kalimantan Timur, pada 2012 menganggarkan dana Rp67,23 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD setempat.

"Dinas Perkebunan Kaltim pada 2012 mendapat anggaran dari pusat melalui APBN senilai Rp20,88 miliar, sedangkan dari APBD Kaltim Rp46,35 miliar sehingga total mencapai 67,23 miliar," kata Plt Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, HM Sa'bani di Samarinda, Sabtu.

Pada 2011 Disbun Kaltim mendapat alokasi anggaran pembangunan perkebunan dari APBN Rp31,63 miliar, namun pada 2012 menurun atau menerima sebanyak Rp20,88 miliar.

Penurunan ini terjadi lantaran adanya kebijakan pemerintah pusat untuk pengembangan pangan nasional. Kaltim salah satu daerah yang ditetapkan untuk pengembangan program tersebut, seperti pembangunan kecukupan pangan berupa "food estate" dan "rice estate".

Dia merinci, dana dari APBN tersebut terdiri dari dana Dekonsentrasi Rp3,86 miliar, dana Tugas Pembantuan (TP-Provinsi) sebesar Rp10,52 miliar, sedangkan TP Kabupaten sebesar Rp6,49 miliar.

Untuk kegiatannya meliputi pekerjaan Satuan Kerja (Satker-05) Direktorat Jenderal Perkebunan Rp14,53 miliar, Satker-07 Direktorat pengolahan Pemasaran dan Hasil Perkebunan sebesar Rp1,62 miliar dan Satker-08 Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian Rp4,72 miliar.

Di antara kegiatan yang mendominasi pada APBN adalah untuk Satker-07 melalui kegiatan Gerakan Nasional (Gernas) Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao.

Kegiatan ini merupakan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah serta penyegar.

Program ini bertujuan untuk melakukan percepatan peningkatan produksi dan mutu kakao, terutama melalui usaha-usaha pokok intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi sentra produksi kakao.

Pada 2011, realisasi kegiatan secara keseluruhan berjumlah 2.200 hektare (ha). Masing-masing untuk peremajaan seluas 700 ha yang meliputi 100 ha di Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan 300 ha, dan Kabupaten Berau seluas 300 ha.

Kemudian kegiatan intensifikasi seluas 1.300 ha yang meliputi 400 ha di Malinau, 500  ha di Nunukan, 400 ha di Berau, dan program rehabilitasi seluas 200 ha di Berau.

Anggaran keseluruhan untuk program Gernas Kakao pada 2011 saat itu sebesar Rp13,31 miliar yang bersumber dari APBN. Sedangkan untuk 2012 secara keseluruhan mencapai Rp5,16 miliar untuk Gernas Kakao.

Sedangkan untuk kegiatan 2012 antara lain untuk mendukung kegiatan perkebunan yang keseluruhan seluas 600 ha, terdiri dari intensifikasi lahan seluas 500 ha yang meliputi Nunukan 300 ha, Berau 200 ha, dan rehabilitasi di Berau seluas 100 ha.(*)

Pewarta: M Gofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012