Samarinda (Antaranews Kaltim) - Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Provinsi Kaltim mendukung program-program BKKBN dalam rangka menekan angka kelahiran, laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kepesertaan ber KB serta kesejahteraan keluarga.
"BKKBN Kaltim mendapat dukungan dari sejumlah OPD sebagai para mitra kerja seperti Ikatan Bidan Indonesa (IBI) Kaltim, Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim,"kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Eli Kusnaeli, usia senam dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia di Samarinda, Minggu.
Ia mengatakan dukungan yang diberikan para mitra kerja dalam bentuk sosialisasi mapun dari segi pelaksanaan serta memadukan berbagai program kependudukan dan KB. Bentuk dukungan tersebut memberikan semangat kepada jajaran pengelola KB baik di Provinsi maupun kabupaten/kota hingga kecamatan dan desa.
Dikemukakan Eli , terkait memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia maka digelar berbagai kegiatan dengan melakukan sosialisasi dan pelayanan KB gratis agar para Pasangan Usia Subur (PUS) dapat merencanakan dan mengatur jarak kelahiran.
"Saat ini dengan kemajuan teknologi kedokteran PUS yang ingin mengatur jarak dan jumlah kelahiran dapat menggunakan alat kontrasepsi yang sangat aman,"katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi menilai bahwa program BKKBN sangat bagus, mengajak PUS untuk mengatur jarak dan jumlah kelahiran, demi kesehatan reproduksi, ibu dan anak.
"Dengan adanya alat kontrasepsi kita bisa menunda kelahiran dan bisa mengatur jarak kelahiran hingga benar-benar siap baik fisik maupun mental,"katanya.
Lanjut Rini dianjurkan kepada para calon akseptor untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok. Selain itu juga ia berharap secara bersama-sama untuk menggalakkan KB pria, karena selama ini kebanyak kaum perempuan yang ber KB.
Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim, Halda Arsyad mengatakan sesuai grandesign kependudukan bagaimana Kaltim menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
"Menurunkan laju pertumbuhan penduduk tentunya, harus menurunkan angka kelahiran (TFR), salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran,"katanya.
Halda menambahkan dengan Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2018 , Pemerintah Provinsi Kaltim berterima kasih kepada jajaran BKKBN , karena ada kaitannya dengan upaya Pemprov Kaltim meningkatkan kualitas SDM dan menjaga keseimbangan daya tampung dan daya dukung penduduk.
Hal senada juga diungkapkan Ketua IBI Kaltim, Encik Widyani bahwa IBI Kaltim dan BKKBN Kaltim telah melakukan MOU bekerjasama menggiatkan program-program KB.
"IBI adalah sebagai ujung tombak program KB yang tersebar di daerah perkotaan hingga ke desa-desa , memberikan advokasi dan pelayanan kontrasepsi kepada para akseptor,” katanya.
Sesuai keinginan bersama lanjut Encik bahwa TFR di Kaltim 2,7 harus dapat diturunkan menjadi 2,38 dengan angka tersebut asumsi anak masih lebih dari dua.
"Melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak program KB di Kaltim dapat berjalan sukses. IBI terus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di Kampung KB dan kegiatan lainnya memberikan pelayanan serta melakukan penjaringan terhadap akseptor-akseptor baru,"ujar Encik Widyani (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"BKKBN Kaltim mendapat dukungan dari sejumlah OPD sebagai para mitra kerja seperti Ikatan Bidan Indonesa (IBI) Kaltim, Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim,"kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Eli Kusnaeli, usia senam dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia di Samarinda, Minggu.
Ia mengatakan dukungan yang diberikan para mitra kerja dalam bentuk sosialisasi mapun dari segi pelaksanaan serta memadukan berbagai program kependudukan dan KB. Bentuk dukungan tersebut memberikan semangat kepada jajaran pengelola KB baik di Provinsi maupun kabupaten/kota hingga kecamatan dan desa.
Dikemukakan Eli , terkait memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia maka digelar berbagai kegiatan dengan melakukan sosialisasi dan pelayanan KB gratis agar para Pasangan Usia Subur (PUS) dapat merencanakan dan mengatur jarak kelahiran.
"Saat ini dengan kemajuan teknologi kedokteran PUS yang ingin mengatur jarak dan jumlah kelahiran dapat menggunakan alat kontrasepsi yang sangat aman,"katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi menilai bahwa program BKKBN sangat bagus, mengajak PUS untuk mengatur jarak dan jumlah kelahiran, demi kesehatan reproduksi, ibu dan anak.
"Dengan adanya alat kontrasepsi kita bisa menunda kelahiran dan bisa mengatur jarak kelahiran hingga benar-benar siap baik fisik maupun mental,"katanya.
Lanjut Rini dianjurkan kepada para calon akseptor untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok. Selain itu juga ia berharap secara bersama-sama untuk menggalakkan KB pria, karena selama ini kebanyak kaum perempuan yang ber KB.
Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim, Halda Arsyad mengatakan sesuai grandesign kependudukan bagaimana Kaltim menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
"Menurunkan laju pertumbuhan penduduk tentunya, harus menurunkan angka kelahiran (TFR), salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran,"katanya.
Halda menambahkan dengan Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2018 , Pemerintah Provinsi Kaltim berterima kasih kepada jajaran BKKBN , karena ada kaitannya dengan upaya Pemprov Kaltim meningkatkan kualitas SDM dan menjaga keseimbangan daya tampung dan daya dukung penduduk.
Hal senada juga diungkapkan Ketua IBI Kaltim, Encik Widyani bahwa IBI Kaltim dan BKKBN Kaltim telah melakukan MOU bekerjasama menggiatkan program-program KB.
"IBI adalah sebagai ujung tombak program KB yang tersebar di daerah perkotaan hingga ke desa-desa , memberikan advokasi dan pelayanan kontrasepsi kepada para akseptor,” katanya.
Sesuai keinginan bersama lanjut Encik bahwa TFR di Kaltim 2,7 harus dapat diturunkan menjadi 2,38 dengan angka tersebut asumsi anak masih lebih dari dua.
"Melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak program KB di Kaltim dapat berjalan sukses. IBI terus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di Kampung KB dan kegiatan lainnya memberikan pelayanan serta melakukan penjaringan terhadap akseptor-akseptor baru,"ujar Encik Widyani (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018