Tana Paser (Antaranews Kaltim) Sistem penerimaan   peserta didik baru  (PPDB) berdasarkan zonasi atau tempat tinggal terdekat, sempat meresahkan para orang tua di Kabupaten Paser.

Ketua Komisi III DPRD Paser Nur Hayati saat menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan sejumlah Kepala Sekolah setempat, Selasa  (31/7) mengatakan hal itu terjadi karena kurang optimalnya sosialisasi dan pengumuman yang dilakukan Disdik di daerah itu.

"Sistem zonasi sempat meresahkan orangtua karena Disdik kurang sosialisasi terkait aturan itu," kata Nur Hayati.

Ia mengatakan jika sosialisasi dan informasi diterima orangtua dengan baik, tentu aturan itu mudah dipahami dan dirasakan manfaatnya. Sistem zonasi  memberi kesempatan pelajar terdekat untuk bersekolah yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya.

Sistem itu lanjut Nur Hayati juga untuk menghapus kesan eksklusifitas sebuah sekolah.Meski demikian sistem zonasi, tidak sepenuhnya pihak sekolah menerima siswa yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah itu.

"Sembilan puluh persen siswa yang rumahnya terdekat, dan sepuluh persennya diterima berdasarkan prestasi dan dibuka umum,” kata Nur Hayati.

Selain membahas sistem zonasi, dalam rapat dengar pendapat itu Komisi III juga menampung keluhan sejumlah kepala sekolah setempat terkait nasib sekolah menengah atas yang saat ini menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Meski sudah ditangani Pemprov, sekolah SMA juga minta diperhatikan pemerintah daerah,karena bagaimana pun yang sekolah di sana anak-anak kita juga,” kata Nur Hayati menirukan keluhan kepala sekolah.

Menurutnya salah satu bentuk perhatian pemerintah daerah tak lain yakni persoalan infrastruktur dan permasalahan sertifikat tanah milik sekolah sehingga menyebabkan sulitnya menerima bantuan dari pemerintah pusat.

"Kalau mendapatkan anggaran  dari  APBD  tidak boleh, tapi jika sifatnya hibah bisa saja. Rencananya kedepan seperti itu, tapi tetap disesuaikan kondisi keuangan daerah,” ujar Nur Hayati.(*/kominfo Paser)
 

Pewarta: R.Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018