Samarinda (ANTARA Kaltim) - Mantan ketua KNPI Kalimantan Timur Amir P Alie mengharapkan generasi muda bersikap arif dan bijaksana menyikapi dinamika yang berkembang dengan tetap menjaga kondusivitas menjelang Pemilu Kepala Daerah di Kaltim 2018 mendatang.

Ia mengatakan sejumlah aspirasi dan gagasan yang ditelorkan oleh para pemuda hendaknya tetap mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindari berpotensinya konflik.

"Dinamika politik yang berkembang harus disikapi dengan bijaksana, dan jangan sampai kaum muda terpecah belah, kita harus tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan di NKRI ini," kata Amir P Alie di Samarinda, Rabu.

Terlebih, lanjut Amir, berbagai isu dan gagasan yang muncul oleh generasi muda tersebut ditengah zaman moderenisasi seperti ini bisa cepat tersebar luas kemasyarakat lainnya.

"Persoalannya ketika gagasan dan ide tersebut memunculkan penafsiran dan pemahaman yang berbeda- beda, tentu ini bisa berbahaya," tegas Amir.

Pernyataan Amir tersebut berkaitan dengan dilaporkannya Plt Ketua KNPI Kaltim Arif Rahman Hakim ke kepolisian oleh Ketua KNPI Kaltim, KRHD Surpani Sulaiman.

Surpani menuntut Arif ke jalur hukum karena menilai Arif telah menyampaikan ke publik adanya upaya orang luar daerah yang mengobok-obok Kaltim dengan topeng Pilkada Kaltim 2018.

"Saya menyerukan hal ini karena ada perseteruan antara KNPI satu dan lainnya, dan ini terkait dengan Pilgub, sebagai mantan ketua KNPI saya mengharapkan perseteruan itu bisa selesai dan tentunya para pemuda Kaltim harus bisa bersatu lagi untuk membangun Kaltim yang lebih baik lagi," kata mantan ketua KNPI Kaltim dua periode tersebut.

Menurut Amir, tercipta rasa aman dan damai di Kaltim selama ini karena memang seluruh lapisan masyarakat termasuk para pemudanya bisa menjaga solidaritas dan keutuhan satu dan lainnya.

"Kondisi ini yang harus kita pertahankan dan saya berharap generasi muda bisa berada di garda terdepan, sehingga dalam kondisi apapun Kaltim harus tetap aman dan damai," tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017