Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan, Kalimantan Timur, membuka Pojok BI atau BI Corner di SMA Negeri 3 Balikpapan, STIE Madani, dan kampus Institut Teknologi Kalimantan.
"Pojok BI itu perpustakaan, yakni perpustakaan kecil dengan koleksi buku berkualitas," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani di Balikpapan, Senin.
Selain buku, lanjutnya, ada perangkat komputer untuk mengakses literatur terkini tentang keuangan dan perbankan.
Buku-buku yang tersedia adalah buku-buku tentang ekonomi, keuangan, perbankan, biografi dari tokoh-tokoh ekonomi beserta informasi terkini mengenai hal-hal tersebut dari dokumentasi Bank Indonesia.
Sebelumnya, BI Balikpapan sudah memiliki Pojok BI di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasila Balikpapan, di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, di Universitas Balikpapan, dan Perpustakaan Kota Balikpapan yang dibuka 2016.
"Seluruhnya saat ini ada 317 Pojok BI di seluruh Indonesia. Ditempatkan di kampus, sekolah, atau di perpustakaan," lanjut Suharman Tabrani.
Menurut Suharman, Pojok BI terus diadakan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia dan seluruh kantor perwakilan di daerah hingga mencapai 1.000 unit pada 2020 sejak dimulai tahun 2015.
Pengadaan buku-buku ini dengan tujuan para siswa, mahasiswa, atau masyarakat umum bisa mendapatkan pengetahuan luas tentang ilmu ekonomi, keuangan, perbankan, termasuk mengenai bank sentral, dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
"Jadi silakan dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Suharman lagi.
Selain memberi buku, BI juga memberikan beasiswa. Di Balikpapan ada 30 mahasiswa ITK yang mendapat beasiswa selama dua tahun dari Juli 2017 hingga Juni 2019.
Mereka bagian dari 17.800 mahasiswa dari 88 perguruan tinggi se Indonesia penerima beasiswa yang oleh BI disediakan dana seluruhnya sekitar Rp540 juta
Ke-30 mahasiswa ITK penerima beasiswa ini kemudian dimasukkan ke dalam komunitas yang disebut Generasi Baru Indonesia (GenBI).
Para mahasiswa tersebut dibina dan dibekali berbagai ilmu agar menjadi mahasiswa yang mengerti sepenuhnya fungsi dan tugas serta bagaimana cara kerja bank sentral.
"Mereka kita harapkan akan menjadi pemimpin masa depan dan agen perubahan," ujar Suharman Tabrani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Pojok BI itu perpustakaan, yakni perpustakaan kecil dengan koleksi buku berkualitas," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani di Balikpapan, Senin.
Selain buku, lanjutnya, ada perangkat komputer untuk mengakses literatur terkini tentang keuangan dan perbankan.
Buku-buku yang tersedia adalah buku-buku tentang ekonomi, keuangan, perbankan, biografi dari tokoh-tokoh ekonomi beserta informasi terkini mengenai hal-hal tersebut dari dokumentasi Bank Indonesia.
Sebelumnya, BI Balikpapan sudah memiliki Pojok BI di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasila Balikpapan, di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, di Universitas Balikpapan, dan Perpustakaan Kota Balikpapan yang dibuka 2016.
"Seluruhnya saat ini ada 317 Pojok BI di seluruh Indonesia. Ditempatkan di kampus, sekolah, atau di perpustakaan," lanjut Suharman Tabrani.
Menurut Suharman, Pojok BI terus diadakan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia dan seluruh kantor perwakilan di daerah hingga mencapai 1.000 unit pada 2020 sejak dimulai tahun 2015.
Pengadaan buku-buku ini dengan tujuan para siswa, mahasiswa, atau masyarakat umum bisa mendapatkan pengetahuan luas tentang ilmu ekonomi, keuangan, perbankan, termasuk mengenai bank sentral, dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
"Jadi silakan dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Suharman lagi.
Selain memberi buku, BI juga memberikan beasiswa. Di Balikpapan ada 30 mahasiswa ITK yang mendapat beasiswa selama dua tahun dari Juli 2017 hingga Juni 2019.
Mereka bagian dari 17.800 mahasiswa dari 88 perguruan tinggi se Indonesia penerima beasiswa yang oleh BI disediakan dana seluruhnya sekitar Rp540 juta
Ke-30 mahasiswa ITK penerima beasiswa ini kemudian dimasukkan ke dalam komunitas yang disebut Generasi Baru Indonesia (GenBI).
Para mahasiswa tersebut dibina dan dibekali berbagai ilmu agar menjadi mahasiswa yang mengerti sepenuhnya fungsi dan tugas serta bagaimana cara kerja bank sentral.
"Mereka kita harapkan akan menjadi pemimpin masa depan dan agen perubahan," ujar Suharman Tabrani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017