Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur melalui instansi terkait memberikan apresiasi kepada Pemkab Berau yang berkomitmen membangun dari kawasan pinggiran melalui Alokasi Dana Kampung (ADK), sehingga senada dengan program Dana Desa dari APBN.
"Saya mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam mendorong pembangunan dari kampung, sehingga ke depan kemajuan antara pinggiran dan perkotaan tidak jauh berbeda," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Hal itu dikatakan Jauhar setelah pembukaan acara pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat di Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. Kegiatan ini digelar selama tiga hari pada 21-23 Februari.
Apresiasi oleh Jauhar karena melihat fakta bahwa gaji kepala desa di Berau lebih tinggi ketimbang gaji kepala desa di kabupaten yang lainnya.
Jauhar mengaku pernah bertanya pada salah seorang kepala desa dari kabupaten lain mengenai jumlah gaji yang diterimanya per bulan, kemudian membandingkan dengan gaji kepala desa di Berau, sehingga ia tahu gaji kepala desa di Berau yang jauh lebih besar.
Menurut Jauhar, nilai ADK di Kabupaten Berau merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Hal ini sebagai bukti bahwa komitmen kuat dari Pemkab Berau dalam mendukung pembangunan Indonesia dari pinggiran.
Pemerintah Pusat dalam rencana kerjanya, lanjut Jauhar, kini lebih memperhatikan pembangunan desa atau kampung, sehingga tiap desa pada 2017 mendapatkan dana desa rata-rata Rp720 juta.
"Dengan besaran dana desa tersebut, maka diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelolanya demi kesejahteraan bersama, sehingga kegiatan Lingkar Belajar Masyarakat ini salah satu cara yang tepat sebagai bentuk dukungan pengelolaan yang baik," ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Berau Program The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Saipul Rahman mengatakan, peningkatan kapasitas masyarakat sangat diperlukan untuk membangun desa dalam jangka panjang, untuk itulah TNC Indonesia menggagas pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat ini.
Menurutnya, kegiatan ini dapat memetakan inisiatif komunitas yang potensial di tingkat tapak dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan Kaltim Hijau.
Pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat terselenggara berkat kerja sama Yayasan Komunitas Belajar, TNC, DPMPD Kaltim, DPMPD Berau, Kecamatan Biduk-Biduk, dan Pemerintah Kampung Giring-giring.
"Lingkar Belajar Masyarakat merupakan wadah bagi masyarakat untuk bertukar pengetahuan dalam proses pembangunan, pemberdayaan, dan pengelolaan sumberdaya alam di tingkat desa. Di tempat ini juga dibangun jejaring kerja," ujar Saipul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Saya mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam mendorong pembangunan dari kampung, sehingga ke depan kemajuan antara pinggiran dan perkotaan tidak jauh berbeda," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Hal itu dikatakan Jauhar setelah pembukaan acara pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat di Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. Kegiatan ini digelar selama tiga hari pada 21-23 Februari.
Apresiasi oleh Jauhar karena melihat fakta bahwa gaji kepala desa di Berau lebih tinggi ketimbang gaji kepala desa di kabupaten yang lainnya.
Jauhar mengaku pernah bertanya pada salah seorang kepala desa dari kabupaten lain mengenai jumlah gaji yang diterimanya per bulan, kemudian membandingkan dengan gaji kepala desa di Berau, sehingga ia tahu gaji kepala desa di Berau yang jauh lebih besar.
Menurut Jauhar, nilai ADK di Kabupaten Berau merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Hal ini sebagai bukti bahwa komitmen kuat dari Pemkab Berau dalam mendukung pembangunan Indonesia dari pinggiran.
Pemerintah Pusat dalam rencana kerjanya, lanjut Jauhar, kini lebih memperhatikan pembangunan desa atau kampung, sehingga tiap desa pada 2017 mendapatkan dana desa rata-rata Rp720 juta.
"Dengan besaran dana desa tersebut, maka diperlukan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelolanya demi kesejahteraan bersama, sehingga kegiatan Lingkar Belajar Masyarakat ini salah satu cara yang tepat sebagai bentuk dukungan pengelolaan yang baik," ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Berau Program The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Saipul Rahman mengatakan, peningkatan kapasitas masyarakat sangat diperlukan untuk membangun desa dalam jangka panjang, untuk itulah TNC Indonesia menggagas pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat ini.
Menurutnya, kegiatan ini dapat memetakan inisiatif komunitas yang potensial di tingkat tapak dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan Kaltim Hijau.
Pelatihan yang dikemas dalam Lingkar Belajar Masyarakat terselenggara berkat kerja sama Yayasan Komunitas Belajar, TNC, DPMPD Kaltim, DPMPD Berau, Kecamatan Biduk-Biduk, dan Pemerintah Kampung Giring-giring.
"Lingkar Belajar Masyarakat merupakan wadah bagi masyarakat untuk bertukar pengetahuan dalam proses pembangunan, pemberdayaan, dan pengelolaan sumberdaya alam di tingkat desa. Di tempat ini juga dibangun jejaring kerja," ujar Saipul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017