Penajam (ANTARA Kaltim) -  Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memastikan tidak ada vaksin palsu yang beredar di daerah setempat, sehingga masyarakat yang memiliki balita diminta tidak terlalu khawatir.

"Setelah kami melakukan pengecekan di lapangan tidak ditemukan vaksin palsu, jadi kasus tersebut tidak sampai wilayah ini," kata Kepala Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong ketika ditemui di Penajam, Kamis.

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan pengecekan di sejumlah klinik medis, apotek, puskesmas, dan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD, namun tidak menemukan ada indikasi vaksin palsu yang digunakan.

Selain itu, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan juga tidak ditemukan indikasi beredarnya vaksin palsu di wilayah Kaltim.

Ia menambahkan vaksin yang digunakan di Kabupaten Penajam Paser Utara berasal dari kiriman resmi Dinkes Provinsi Kalimantan Timur, sehingga keaslian dan kualitas vaksin dijamin.

"Kami jamin keaslian vaksin yang digunakan di 11 puskesmas dan RSUD, karena vaksin itu dari Pemprov Kaltim," katanya.

Menurut Arnold, vaksin untuk bayi lima tahun yang selama ini digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara telah memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Dengan tidak adanya indikasi peredaran vaksin palsu tersebut, Arnold menegaskan balita di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak perlu melakukan vaksinasi ulang, seperti yang diinstruksikan Kementerian Kesehatan.

"Instruksi vaksinasi ulang hanya berlaku pada daerah yang terbukti ditemukan peredaran vaksin palsu," jelasnya.

Kendati demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser utara tetap melakukan langkah antisipasi agar peredaran vaksin palsu tidak terjadi di daerah setempat.

Arnold Wayong mengimbau masyarakat agar tidak membeli vaksin dari sumber tidak resmi dan melaporkan ke Dinkes apabila menemukan vaksin yang mencurigakan untuk ditindaklanjuti.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016