Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Kunjungan warga ke Pulau Kumala selama libur Idul Fitri 2016 mencapai 7.500 orang per hari, kata Kepala Bidang Pengembangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, H Surya Admaja, Sabtu.
"Kunjungan warga ke Pulau Kumala selama libur lebaran cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari jumlah penjualan tiket masuk Pulau Kumala, kemarin (Jumat) yang mencapai 75 blok. Jika dirinci, jumlah tiap bloknya 100 tiket, berarti 7.500 orang yang berkunjung dan itu merupakan angka rata-rata kunjungan setiap hari," ujar Surya Admaja, di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Ke-75 blok tiket yang terjual pada Jumat (8/7) itu kata Surya Admaja terdiri, 40 blok tiket dewasa dan 35 blok tiket anak-anak, dengan harga tiket Rp7 ribu untuk dewasa dan Rp5 ribu anak-anak.
"Dari penjualan 75 blok tiket tersebut pendapatan asli daerah (PAD) Kutai Kartanegara dari kunjungan ke Pulau Kumala kemarin (Jumat) sekitar Rp45,5 juta, terdiri dari Rp28 juta dari tiket dewasa ditambah Rp17,5 juta dari tiket anak-anak," tuturnya.
"Penghasilan dari tiket tersebut sepenuhnya akan di setor ke kas daerah sebagai PAD Kutai Kartanegara," kata Surya Admaja.
Sementara, salah satu pengunjung Pulau Kumala asal Kota Samarinda, M Rohim mengatakan, ia memilih mengisi liburan di pulau wisata tersebut karena mudah dijangkau.
"Selain mudah dijangkau, juga menurut saya harga tiketnya relatif murah," ujar M Rohim.
Ia mengatakan, keinginannya mengisi libur lebaran di Pulau Kumala itu muncul setelah melihat dan mendengar berita tentang yang terletak di tengah Sungai Mahakam itu melalui media massa, jejaring sosial dan cerita para tetangganya.
"Saya diberi tahu tetangga kalau Pulau Kumala cocok untuk liburan keluarga, sehingga saya kesini bawa keluarga," kata Rohim.
Sementara, akibat membludaknya pengunjung, lahan parkir di sekitar Jembatan Repo-repo yang merupakan akses menuju Pulau Kumala, dipenuhi kendaraan pengunjung baik roda empat maupun roda dua.
Koordinator Lapangan Parkir Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara, Rustam mengatakan, kendaraan yang parkir di areal Jembatan Repo-repo mencapai 1.500 kendaraan roda dua dan tiga ratus kendaraan roda empat.
"Dalam sehari khususnya libur lebaran ini, rata-rata 15 blok karcis roda dua dan tiga blok roda empat habis. Satu blok isinya 100 karcis. Tentunya retribusi ini merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kutai Kartanegara," kata Rustam.
Jumlah kendaraan pengunjung tersebut menurut Rustam, hanya dihitung dari karcis retribusi di area parkir yang telah disediakan dan belum termasuk kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
"Kalau di luar areal parkir resmi, kami (Dishub) tidak memungut atau memberikan karcis retribusi tetapi parkir tersebut dikelola oleh warga sekitar, sehingga kami hanya membantu menertibkan lalu lintasnya saja," tutur Rustam. Ia mengatakan, luas lahan parkir Pulau Kumala tidak dapat menampung kendaraan pengunjung, terlebih saat libur lebaran seperti saat ini.
Saat libur lebaran, Dishub Kutai Kartanegara lanjutnya, menurunkan petugas dua kali lipat dibanding hari libur biasa.
"Pada libur biasa seperti liburan akhir pekan, cukup 10 petugas, tapi pada libur Idu Fitri ini kami mengerahkan 20 petugas untuk mengatur parkir dan lalu lintas di parkir Pulau Kumala," jelasnya.
"Kami bertugas mulai pukul 08. 00 Wita hingga pengunjung Pulau Kumala sepi dan biasanya sampai pukul 20. 00 Wita," kata Rustam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kunjungan warga ke Pulau Kumala selama libur lebaran cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari jumlah penjualan tiket masuk Pulau Kumala, kemarin (Jumat) yang mencapai 75 blok. Jika dirinci, jumlah tiap bloknya 100 tiket, berarti 7.500 orang yang berkunjung dan itu merupakan angka rata-rata kunjungan setiap hari," ujar Surya Admaja, di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Ke-75 blok tiket yang terjual pada Jumat (8/7) itu kata Surya Admaja terdiri, 40 blok tiket dewasa dan 35 blok tiket anak-anak, dengan harga tiket Rp7 ribu untuk dewasa dan Rp5 ribu anak-anak.
"Dari penjualan 75 blok tiket tersebut pendapatan asli daerah (PAD) Kutai Kartanegara dari kunjungan ke Pulau Kumala kemarin (Jumat) sekitar Rp45,5 juta, terdiri dari Rp28 juta dari tiket dewasa ditambah Rp17,5 juta dari tiket anak-anak," tuturnya.
"Penghasilan dari tiket tersebut sepenuhnya akan di setor ke kas daerah sebagai PAD Kutai Kartanegara," kata Surya Admaja.
Sementara, salah satu pengunjung Pulau Kumala asal Kota Samarinda, M Rohim mengatakan, ia memilih mengisi liburan di pulau wisata tersebut karena mudah dijangkau.
"Selain mudah dijangkau, juga menurut saya harga tiketnya relatif murah," ujar M Rohim.
Ia mengatakan, keinginannya mengisi libur lebaran di Pulau Kumala itu muncul setelah melihat dan mendengar berita tentang yang terletak di tengah Sungai Mahakam itu melalui media massa, jejaring sosial dan cerita para tetangganya.
"Saya diberi tahu tetangga kalau Pulau Kumala cocok untuk liburan keluarga, sehingga saya kesini bawa keluarga," kata Rohim.
Sementara, akibat membludaknya pengunjung, lahan parkir di sekitar Jembatan Repo-repo yang merupakan akses menuju Pulau Kumala, dipenuhi kendaraan pengunjung baik roda empat maupun roda dua.
Koordinator Lapangan Parkir Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara, Rustam mengatakan, kendaraan yang parkir di areal Jembatan Repo-repo mencapai 1.500 kendaraan roda dua dan tiga ratus kendaraan roda empat.
"Dalam sehari khususnya libur lebaran ini, rata-rata 15 blok karcis roda dua dan tiga blok roda empat habis. Satu blok isinya 100 karcis. Tentunya retribusi ini merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kutai Kartanegara," kata Rustam.
Jumlah kendaraan pengunjung tersebut menurut Rustam, hanya dihitung dari karcis retribusi di area parkir yang telah disediakan dan belum termasuk kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
"Kalau di luar areal parkir resmi, kami (Dishub) tidak memungut atau memberikan karcis retribusi tetapi parkir tersebut dikelola oleh warga sekitar, sehingga kami hanya membantu menertibkan lalu lintasnya saja," tutur Rustam. Ia mengatakan, luas lahan parkir Pulau Kumala tidak dapat menampung kendaraan pengunjung, terlebih saat libur lebaran seperti saat ini.
Saat libur lebaran, Dishub Kutai Kartanegara lanjutnya, menurunkan petugas dua kali lipat dibanding hari libur biasa.
"Pada libur biasa seperti liburan akhir pekan, cukup 10 petugas, tapi pada libur Idu Fitri ini kami mengerahkan 20 petugas untuk mengatur parkir dan lalu lintas di parkir Pulau Kumala," jelasnya.
"Kami bertugas mulai pukul 08. 00 Wita hingga pengunjung Pulau Kumala sepi dan biasanya sampai pukul 20. 00 Wita," kata Rustam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016