Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengaku serius memberantas peredaran narkotika dan obat/bahan berbahaya atau narkoba demi mewujudkan generasi yang cerdas dan berprestasi.

"Peredaran narkoba di Provinsi Kaltim cukup tinggi karena berada di peringkat tiga besar nasional setelah Jakarta dan Kepulauan Riau, makanya upaya pemberantasannya harus serius dan didukung semua pihak," ujarnya dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016 di Samarinda, Senin.

Menurutnya, semua pihak terkait bersama masyarakat wajib bersama-sama menurunkan presentase peredaran narkoba yang tinggi tersebut, karena kebanyakan penggunanya diawali dari ketidaktahuan dan bujuk rayu teman.

Ia melanjutkan, upaya pemerintah saja tidak cukup dalam memberantas peredaran narkoba yang terorganisir, sehingga dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan yang aktif dan saling bersinegi diyakini mampu mewujudkan keinginan Kaltim tidak menjadi sarang narkoba.

Peran bupati dan wali kota di 10 daerah di Provinsi Kaltim juga dinilainya penting sebagai upaya mewujudkan hal itu, sehingga dalam usaha memberantas narkoba akan memperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Selama ini berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah narkoba sudah banyak dilakukan, terutama oleh para penegak hukum, namun sampai saat ini penggunaan dan penyalahgunaan narkoba belum berkurang bahkan cenderung bertambah.

Salah satu hal yang menyebabkan permasalahan belum dapat diselesaikannya penyalahgunaan narkoba, adalah paradigma atau cara pandang masyarakat terhadap penggunanya.

Menurutnya, prinsip pemberantasan dalam penyalahgunaan narkoba ke depan adalah cara mengantisipasi generasi muda agar tidak terjerumus, karena peredaran gelap narkoba yang meningkat akan menyebabkan penyalahgunaanya juga ikut meningkat.

Gubernur juga meminta agar setiap daerah membangun pusat rehabilitasi untuk memulihkan kecanduan bagi penggunanya, sedangkan Pemprov Kaltim akan mendukung sepenuhnya agar generasi bangsa bisa terselamatkan dari pengaruh buruk barang haram tersebut.

Dikatakannya, permasalahan narkoba merupakan satu diantara permasalahan global yang selalu menjadi perhatian serius bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk oleh Indonesia hingga Pemprov Kaltim.

"Hingga kini masalah narkoba secara global belum mampu ditangani dengan baik, namun Pemprov Kaltim punya komitmen serius memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ucap Awang Faroek. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016