Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencatat selama Juni 2016 terjadi 161 kasus demam berdarah dengue atau meningkat dibanding Mei 2016 yang hanya 71 kasus.

"Jadi, ada peningkatan 90 kasus," kata Kasi Penanggulangan Penyakit Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara Eka Wardhana saat ditemui di Penajam, Selasa.

Selama enam bulan terakhir di Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat sebanyak 359 kasus DBD dengan empat orang meninggal dunia.

Keempat pasien DBD yang masih berusia anak-anak itu meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis. Kondisinya sudah memburuk saat dirujuk ke rumah sakit.

"Jumlah kasus DBD yang ditemukan selama periode Januari-Juni 2016 melonjak dua kali lipat lebih dibanding periode yang sama tahun 2015," ujar Eka Wardhana.

Sepaku I dan Sepaku III Tengin Baru Kecamatan Sepaku merupakan daerah rawan atau endemis DBD di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Kasus DBD yang ditemukan sampai Juni 2016 di Sepaku I mencapai 106 kasus dan 81 kasus ditemukan di Sepaku III," ungkap Eka Wardhana.

DBD, menurut dia, merupakan salah satu penyakit yang sering muncul pada saat pergantian atau perubahan musim, perubahan cuaca yang cukup ekstrem dapat meningkatkan serangan DBD.

"Kami minta masyarakat untuk waspada DBD. Dari data, usia yang rentan terkena DBD saat ini di kisaran usia 13 tahun sampai dewasa," kata Eka Wardhana.

Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara telah menginstruksikan masing-masing puskesmas untuk melakukan pemberantasan nyamuk melalui kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air dan tempat pembuangan air. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016