Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ketua DPRD Kaltim Syahrun HS mengatakan kedatangan Presiden RI Joko Widodo akan memberi pengaruh besar terhadap penyelesaian pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan yang ditarget rampung 2018.
Menurutnya, dengan hadirnya Jokowi dan Menteri PU RI Mochammad Basoeki Hadi Moeijono, merupakan signal positif yang menandakan dukungan pemerintah pusat terhadap infrastruktur di Kaltim khususnya jalan tol.
"Tol menggunakan biaya APBD dan APBN dengan pola tahun jamak. Artinya, dengan kesibukan presiden masih menyempatkan untuk meninjau kelanjutan jalan tol, itu tentunya berpengaruh terhadap bantuan anggaran dari pemerintah pusat,"kata Syahrun beberapa waktu lalu, diBalikpapan.
Ditambahkan, pihaknya berharap pembangunan bisa segera terlaksana dengan baik termasuk segera menyelesaikan sejumlah hambatan yang masih ada termasuk pembebasan lahan.
Diketahui, total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tol sepanjang 99,02 Km itu sebanyak Rp 13, 112 triliun, dengan biaya konstruksi saja Rp 3,919 triliun yang terdiri dari APBD Kaltim Rp 2,798 triliun, APBN Rp 0,357 triliun dan loan dari China Rp 0,764 triliun.
Pada kesempatan tersebut, Syahrun juga menjelaskan tentang progres kondisi jalan pararel perbatasan di 2015 itu ditarget selesai pada 2019, dengan total panjang jalan pararel perbatasan 1.900 Km, panjang jalan terbuka 1.339 Km, dan panjang jalan belum terbuka 561 Km.
"Pembangunan jalan pararel perbatasan nantinya akan menghubungkan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan pulau terdepan. Ini semangat membangun Kaltim untuk semua,"jelas Syahrun.
Politikus asal Golkar itu menjelaskan melalui pembangunan jalan trans Kalimantan itu nantinya akan membawa pengaruh besar terhadap pembangunan dalam arti luas termasuk peningkatan perekonomian.
Dengan terbangunanya akses jalan itu diharapkan bisa memecah pembangunan sehingga tidak ada lagi disparitas antara daerah perkotaan dengan pedesaan dan perbatasan.(Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016