Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melakukan sosialisasi kader juru pemantau jentik atau jumantik nyamuk kepada murid sekolah dari SD sampai setingkat SMA.
Sebanyak 400 siswa dari perwakilan sekolah yang ada di Balikpapan, Jumat, mengikuti acara sosialisasi tersebut guna menekan terjadinya kasus demam berdarah denque (DBD) di lingkungan sekolah.
Ketua Tim Pengelola Usaha Kesehatan (UKS) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan acara sosialisasi ini untuk merespon tingginya kasus DBD di Balikpapan dengan mengajak para siswa menjadi kader jumantik di lingkungan sekolahnya masing-masing.
"Acara sosialisasi ini diharapkan mampu mencegah meningkatnya kasus DBD di lingkungan sekolah, karena kasus DBD yang terjadi banyak dialami anak usia sekolah," kata Sri Juliarti.
Selanjutnya pada Minggu (31/1) akan dilakukan Gerakan Serentak mencegah dan membasmi penyebab kasus DBD di seluruh sekolah di Balikpapan.
"Dalam sosialisasi ini, kami memberikan pembekalan kepada para siswa yang menjadi jumantik, bagaimana melakukan pemantauan jentik di lingkungan sekolahnya," katanya.
Sepanjang Januari 2016, di Kota Balikpapan tercatat sebanyak 193 kasus DBD dengan korban yang meninggal dunia tiga orang yang semuanya anak-anak usia sekolah.
Sedangkan pada 2015 tercatat sebanyak 2.088 kasus DBD yang terjadi di Balikpapan, dengan korban meninggal dunia 24 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Sebanyak 400 siswa dari perwakilan sekolah yang ada di Balikpapan, Jumat, mengikuti acara sosialisasi tersebut guna menekan terjadinya kasus demam berdarah denque (DBD) di lingkungan sekolah.
Ketua Tim Pengelola Usaha Kesehatan (UKS) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan acara sosialisasi ini untuk merespon tingginya kasus DBD di Balikpapan dengan mengajak para siswa menjadi kader jumantik di lingkungan sekolahnya masing-masing.
"Acara sosialisasi ini diharapkan mampu mencegah meningkatnya kasus DBD di lingkungan sekolah, karena kasus DBD yang terjadi banyak dialami anak usia sekolah," kata Sri Juliarti.
Selanjutnya pada Minggu (31/1) akan dilakukan Gerakan Serentak mencegah dan membasmi penyebab kasus DBD di seluruh sekolah di Balikpapan.
"Dalam sosialisasi ini, kami memberikan pembekalan kepada para siswa yang menjadi jumantik, bagaimana melakukan pemantauan jentik di lingkungan sekolahnya," katanya.
Sepanjang Januari 2016, di Kota Balikpapan tercatat sebanyak 193 kasus DBD dengan korban yang meninggal dunia tiga orang yang semuanya anak-anak usia sekolah.
Sedangkan pada 2015 tercatat sebanyak 2.088 kasus DBD yang terjadi di Balikpapan, dengan korban meninggal dunia 24 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016