Samarinda(ANTARA Kaltim)- Masa libur sekolah tengah semester dan tahun baru telah berakhir. Siswa maupun sekolah diimbau tidak lupa terus menerapkan pola hidup sehat. Karena sejatinya menanamkan pentingnya hidup sehat tak hanya di lingkungan keluarga.
Banyaknya waktu yang dihabiskan anak di sekolah sebenarnya menjadi salah satu kunci untuk belajar hidup sehat.
“Sebenarnya sehat bukan hanya dalam arti fisik, namun juga psikis. Artinya bukan hanya pola hidup yang sehat serta lingkungan sekolah yang harus terjaga kebersihannya. Mulai ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah, psikologi para pendidik seperti guru di sekolah juga harus baik untuk memberikan contoh,†ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Mursidi.
Mursidi menuturkan, guru maupun pihak sekolah sebagai tenaga pendidik di sekolah, harus memberikan contoh baik yang bisa dijadikan teladan bagi murid-murid. Meski diakui, bahwa nilai-nilai pendidikan informal yang didapat di lingkungan rumah juga memberikan pengaruh. Dia berharap, melalui lingkungan sekolah, murid mendapatkan contoh teladan yang baik tentang bagaimana etika hidup sehat.
“Guru-guru harus dapat menunjukkan contoh hidup sehat Mereka harus mampu menjadi teladan yang baik. Jangan sampai di lingkungan rumah hidup sehatnya terjaga namun di sekolah justru mendapat contoh yang tidak baik, ataupun sebaliknya. Akan lebih baik jika keduanya terpenuhi,†harap Mursidi.
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) pada setiap sekolah menurutnya harus dapat berfungsi dengan baik. Inisiatif agar sekolah menyediakan kantin sehat juga akan memudahkan murid membeli makanan sehat. “Ketersediaan penjualan makanan sehat di lingkungan sekolah juga akan sangat membantu murid mendapatkan kebutuhan makanan yang berkualitas. Kecemasan orang tua tentunya akan berkurang,â€urainya.
Tak hanya itu, asupan yang baik bagi anak juga juga penting menjadi perhatian orang tua. Terkait penelitian yang menyebutkan bahwa 30-40 persen anak-anak ke sekolah tanpa sarapan, Mursidi menyayangkan hal tersebut. Apalagi di usia pertumbuhan anak membutuhkan asupan makanan dengan gizi yang baik.
“Sebab untuk melakukan aktivitas belajar yang dimulai sejak pagi bahkan hingga sore dibutuhkan nustrisi yang cukup agar bisa menjalankan aktivitas belajar sepanjang hari dengan baik,†pungkas Mursidi. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Banyaknya waktu yang dihabiskan anak di sekolah sebenarnya menjadi salah satu kunci untuk belajar hidup sehat.
“Sebenarnya sehat bukan hanya dalam arti fisik, namun juga psikis. Artinya bukan hanya pola hidup yang sehat serta lingkungan sekolah yang harus terjaga kebersihannya. Mulai ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah, psikologi para pendidik seperti guru di sekolah juga harus baik untuk memberikan contoh,†ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Mursidi.
Mursidi menuturkan, guru maupun pihak sekolah sebagai tenaga pendidik di sekolah, harus memberikan contoh baik yang bisa dijadikan teladan bagi murid-murid. Meski diakui, bahwa nilai-nilai pendidikan informal yang didapat di lingkungan rumah juga memberikan pengaruh. Dia berharap, melalui lingkungan sekolah, murid mendapatkan contoh teladan yang baik tentang bagaimana etika hidup sehat.
“Guru-guru harus dapat menunjukkan contoh hidup sehat Mereka harus mampu menjadi teladan yang baik. Jangan sampai di lingkungan rumah hidup sehatnya terjaga namun di sekolah justru mendapat contoh yang tidak baik, ataupun sebaliknya. Akan lebih baik jika keduanya terpenuhi,†harap Mursidi.
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) pada setiap sekolah menurutnya harus dapat berfungsi dengan baik. Inisiatif agar sekolah menyediakan kantin sehat juga akan memudahkan murid membeli makanan sehat. “Ketersediaan penjualan makanan sehat di lingkungan sekolah juga akan sangat membantu murid mendapatkan kebutuhan makanan yang berkualitas. Kecemasan orang tua tentunya akan berkurang,â€urainya.
Tak hanya itu, asupan yang baik bagi anak juga juga penting menjadi perhatian orang tua. Terkait penelitian yang menyebutkan bahwa 30-40 persen anak-anak ke sekolah tanpa sarapan, Mursidi menyayangkan hal tersebut. Apalagi di usia pertumbuhan anak membutuhkan asupan makanan dengan gizi yang baik.
“Sebab untuk melakukan aktivitas belajar yang dimulai sejak pagi bahkan hingga sore dibutuhkan nustrisi yang cukup agar bisa menjalankan aktivitas belajar sepanjang hari dengan baik,†pungkas Mursidi. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016