Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Cawagub Kaltara) Marthin Billa saat ini menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Mapolda Kaltim) di Balikpapan terkait dugaan perusakan dan pembakaran Kantor Gubernur Kaltara di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Sabtu (19/12).
"Polisi telah melakukan upaya paksa dengan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan yang saat ini masih menjalani pemeriksaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan saat dihubungi Antara di Balikpapan, Rabu.
Marthin Billa ditangkap di Jakarta, Sabtu (22/12) dan masih belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), katanya.
Marthin Billa adalah mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan juga mantan Bupati Malinau yang maju sebagai pasang calon (paslon) Wagub Kaltara berpasangan dengan Jusuf Serang Kasim pada pilkada 9 Desember 2015, katanya.
"Saat ini jumlah yang sudah diperiksa terkait peristiwa tersebut sebanyak 32 orang dan diperiksa di Polda Kaltim," kata Fajar.
Kabid Humas mengatakan bahwa saat ini bantuan sebanyak 200 personel dari Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta telah tiba di Tanjung Selor untuk membantu pengamanan.
Perusakan dan pembakaran ruang Serba Guna Kantor Gubernur Kaltara oleh massa yang tidak puas dengan hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara yang dilaksanakan pada 9 Desember 2015.
"Sampai saat ini suasana di Bulungan sudah dapat dikendalikan dan dalam keadaan kondusif," kata Fajar.
Tuntutan pendemo dari pasangan kandidat dalam Pilkada, yakni Jusuf SK- Marthin Billa terkait dugaan praktik politik uang oleh pihak Irianto Lambrie-Udin Hianggio serta KPU dianggap melakukan pembiaran terhadap Golput pada jumlah pemilih sebenarnya cukup tinggi, yakni 66 persen.
Pilkada Kaltara pertama kalinya digelar pada 9 Desember 2015. Dari perhitungan cepat atau quick count, pasangan calon (paslon) gubernur nomor 2 Irianto Lambrie-Udin Hianggio berhasil mengungguli calon lainnya.
Berdasarkan rekapitulasi penghitungan cepat yang dilakukan kubu tim pasangan tersebut, perolehan suara Irianto-Udin mencapai 53,67 persen suara. Sementara, kubu pasangan Jusuf SK-Marthin Billa mengumpulkan 45,86 persen suara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Polisi telah melakukan upaya paksa dengan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan yang saat ini masih menjalani pemeriksaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan saat dihubungi Antara di Balikpapan, Rabu.
Marthin Billa ditangkap di Jakarta, Sabtu (22/12) dan masih belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), katanya.
Marthin Billa adalah mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan juga mantan Bupati Malinau yang maju sebagai pasang calon (paslon) Wagub Kaltara berpasangan dengan Jusuf Serang Kasim pada pilkada 9 Desember 2015, katanya.
"Saat ini jumlah yang sudah diperiksa terkait peristiwa tersebut sebanyak 32 orang dan diperiksa di Polda Kaltim," kata Fajar.
Kabid Humas mengatakan bahwa saat ini bantuan sebanyak 200 personel dari Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta telah tiba di Tanjung Selor untuk membantu pengamanan.
Perusakan dan pembakaran ruang Serba Guna Kantor Gubernur Kaltara oleh massa yang tidak puas dengan hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltara yang dilaksanakan pada 9 Desember 2015.
"Sampai saat ini suasana di Bulungan sudah dapat dikendalikan dan dalam keadaan kondusif," kata Fajar.
Tuntutan pendemo dari pasangan kandidat dalam Pilkada, yakni Jusuf SK- Marthin Billa terkait dugaan praktik politik uang oleh pihak Irianto Lambrie-Udin Hianggio serta KPU dianggap melakukan pembiaran terhadap Golput pada jumlah pemilih sebenarnya cukup tinggi, yakni 66 persen.
Pilkada Kaltara pertama kalinya digelar pada 9 Desember 2015. Dari perhitungan cepat atau quick count, pasangan calon (paslon) gubernur nomor 2 Irianto Lambrie-Udin Hianggio berhasil mengungguli calon lainnya.
Berdasarkan rekapitulasi penghitungan cepat yang dilakukan kubu tim pasangan tersebut, perolehan suara Irianto-Udin mencapai 53,67 persen suara. Sementara, kubu pasangan Jusuf SK-Marthin Billa mengumpulkan 45,86 persen suara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015