Samarinda (ANTARA Kaltim) - KONI Provinsi Kalimantan Timur mewajibkan seluruh atlet yang lolos mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 di Jawa Barat untuk menjalani tes kesehatan sebelum memasuki pemusatan latihan daerah mulai awal Maret 2016.

Ketua Tim Kesehatan KONI Kaltim dr Sadik Sahil kepada wartawan di Samarinda, Rabu, mengatakan tes kesehatan tersebut dijadwalkan pada awal Januari 2016, sebagai data atlet sebelum mengikuti puslatda sentralisasi menghadapi PON.

"Sebenarnya tes kesehatan ini sedianya dilaksanakan pada Desember ini, tetapi karena berdekatan dengan Natal dan juga tahun baru sehingga dialihkan ke awal Januari mendatang," jelasnya.

Menurut Sadik, tes kesehatan kali ini merupakan yang kedua dilakukan KONI Kaltim, setelah tes pertama dilaksanakan sebelum semua atlet berjuang di arena kejurnas prakualifikasi PON.

"Tes kesehatan atlet meliputi kesehatan umum dan khusus, yakni pemeriksaan fungsi organ tubuh, yang akan diujikan melalui laboratorium," ujarnya.

Ia mengatakan tes kesehatan juga sebagai bahan evaluasi bagi KONI Kaltim untuk mengetahui sampai sejauh mana kondisi atlet sebelum melakukan program latihan intensif di puslatda.

Pada saat puslatda, lanjut Sadik, seluruh atlet akan ditempa melalui program latihan yang ekstra keras, sehingga mereka perlu memiliki persiapan matang dari segi fisik, mental dan kesehatannya.

"Kalau ada atlet yang tidak sehat atau memiliki penyakit bisa dicegah dari sekarang, mumpung masih ada banyak waktu," jelasnya.

Ia menambahkan mekanisme pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilakukan sekali, namun tim kesehatan KONI Kaltim terus melakukan pemantauan terhadap atlet setelah mereka masuk puslatda.

"Kami akan terus memonitor kondisi para atlet, mulai puslatda hingga saat pelaksanaan PON 2016," tegasnya.

Hingga saat ini, hampir 700 atlet Kaltim dari berbagai cabang olahraga telah mengantongi tiket untuk berlaga pada PON 2016 di Jabar.    (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015