Pontianak (ANTARA Kaltim) - Kalimantan Timur ditetapkan sebagai juara pertama dalam penilaian kinerja keberhasilan program Keluarga Berencana untuk wilayah Kalimantan, seiring gencarnya provinsi itu melakukan sosialisasi sehingga mencapai target akseptor.

"Dari penilaian yang kami lakukan di Kalimantan, ada dua provinsi yang menonjol pencapaiannya, sehingga tim penilai memutuskan Kaltim juara pertama dengan nilai 190 dan juara dua adalah Kalteng dengan nilai 69," kata Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty di Pontianak, Jumat.

Hal itu dikatakan Surya ketika menghadiri puncak acara Semarak Terpadu Borneo Mobil Unit Penerangan On the Road (Smart B-More) dan Program Genre lintas Kalimantan, di halaman Kantor Gubernur Kalteng. Acara itu juga dirangkai dengan peluncuran program BKKBN Sahabat Pemuda.

Atas keberhasilan yang dicapai oleh Provinsi Kaltim dalam pencapaian program KB tersebut, kemudian Kabid Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Kaltim Akhmad Takdir, menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Surya Chandra.

Dalam acara itu juga diumumkan tingkat pelayanan terbaik selama kegiatan Smart B-More dan Program Genre lintas Kalimantan mulai Provinsi Kaltara hingga Provinsi Kalbar.

Dinabatkan sebagai terbaik pertama dalam pemberian pelayanan selama kegitan itu adalah Kalbar, disusul Kalsel terbaik ke dua, dan Kaltara terbaik ketiga.

Dalam sambutannya Surya mengatakan, 15 tahun terakhir program KB terasa meredup secara nasional, sehingga pihaknya melakukan perjalanan keliling tiap pulau, sekaligus melakukan pelayanan KB gratis kepada masyarakat terutama pada warga perdesaan dan daerah terpencil.

Kegiatan semacam itu diharapkan mampu menggelorakan kembalai gaung program KB, sehinga masyarakat luas semakin memahami manfaat KB seiring gencarnya sosialisasi yang terus dilakukan mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.

"Smart B-More lintas Kalimantan ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat luas betapa pentingnya KB, sehinga bisa mereformasi pasangan suami istri untuk berfikir cerdas demi pendidikan dan kebutuhan anak, kemudian tertanam kesadaran memiliki dua anak cukup," katanya.

Pada 2020 hingga 2030, lanjut dia, secara nasional akan memperoleh bonus demografi, yakni pasangan usia produktif lebih banyak ketimbang usia balita dan manula, sehingga kondisi ini diharapkan bisa mendorong laju pembangunan.

"Perlu diingat, bonus demografi bisa menjadi berkah dan bisa menjadi bencana. Berkah diperoleh ketika kita siapkan anak-anak dengan pendidikan dan kebutuhannya. Menjadi bencana jika tidak dibekali keterampilan. Untuk menyongsong bonus demografi sebagai berkah, maka KB adalah jawabannya," ujar Surya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015