Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar debat publik peserta pemilihan kepala daerah putaran kedua atau terakhir masa kampanye pada Kamis (3/12).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Ramaon Dearnov Saragih ketika ditemui di Samarinda, Rabu, menjelaskan, debat publik putaran terakhir ini berbeda dengan kegiatan serupa yang telah dilaksanakan 18 November 2015.
Pada debat pertama, KPU Samarinda hanya menampilkan calon wali kota di atas panggung untuk menyampaikan visi misi sekaligus beradu program kerja.
"Untuk debat putaran kedua nanti, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tampil bersamaan, sehingga diharapkan lebih greget," ujarnya usai rapat koordinasi KPU Kota Samarinda dengan pimpinan media cetak dan elektronik.
Untuk Pilkada Kota Samarinda, terdapat dua pasangan calon yang akan bertarung, yakni Mudiyat Noor-Iswandi (nomor urut 1) dan calon petahana Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail (nomor urut 2).
Seperti debat sebelumnya, lanjut Ramaon, KPU Kota Samarinda menggandeng para akademisi dan penggiat lembaga swadaya masyarakat sebagai tim pakar yang bertugas menyusun pertanyaan, antara lain Prof Dr Masjaya (Rektor Universitas Mulawarman Samarinda), Prof Drs Abdul Rahim (Rektor Universitas Widya Gama Mahakam) dan Carolus Tuah (Direktur Pokja 30 Samarinda).
"Sebagai moderator, kami mengundang Rahma Sarita, salah satu pembawa acara berita, untuk memandu jalannya debat kandidat," ujar Ramaon, dengan menambahkan acara debat akan disiarkan langsung TVRI Kaltim mulai pukul 21.00 Wita.
Ia berharap kedua pasangan cawali-cawawali bisa memanfaatkan kesempatan debat publik selama 1,5 jam tersebut untuk menyampaikan visi misi dan program kerjanya dalam lima tahun ke depan sebagai pemimpin Kota Samarinda.
"Kami berharap dari debat publik ini, masyarakat Kota Samarinda bisa menilai dan mempertimbangkan calon pemimpin yang akan dipilih pada Pilkada 9 Desember 2015," ujarnya.
Kota Samarinda merupakan satu dari sembilan daerah di Provinsi Kaltim yang menggelar pilkada serentak, selain Kota Balikpapan, Bontang, Kabupaten Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Ramaon Dearnov Saragih ketika ditemui di Samarinda, Rabu, menjelaskan, debat publik putaran terakhir ini berbeda dengan kegiatan serupa yang telah dilaksanakan 18 November 2015.
Pada debat pertama, KPU Samarinda hanya menampilkan calon wali kota di atas panggung untuk menyampaikan visi misi sekaligus beradu program kerja.
"Untuk debat putaran kedua nanti, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tampil bersamaan, sehingga diharapkan lebih greget," ujarnya usai rapat koordinasi KPU Kota Samarinda dengan pimpinan media cetak dan elektronik.
Untuk Pilkada Kota Samarinda, terdapat dua pasangan calon yang akan bertarung, yakni Mudiyat Noor-Iswandi (nomor urut 1) dan calon petahana Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail (nomor urut 2).
Seperti debat sebelumnya, lanjut Ramaon, KPU Kota Samarinda menggandeng para akademisi dan penggiat lembaga swadaya masyarakat sebagai tim pakar yang bertugas menyusun pertanyaan, antara lain Prof Dr Masjaya (Rektor Universitas Mulawarman Samarinda), Prof Drs Abdul Rahim (Rektor Universitas Widya Gama Mahakam) dan Carolus Tuah (Direktur Pokja 30 Samarinda).
"Sebagai moderator, kami mengundang Rahma Sarita, salah satu pembawa acara berita, untuk memandu jalannya debat kandidat," ujar Ramaon, dengan menambahkan acara debat akan disiarkan langsung TVRI Kaltim mulai pukul 21.00 Wita.
Ia berharap kedua pasangan cawali-cawawali bisa memanfaatkan kesempatan debat publik selama 1,5 jam tersebut untuk menyampaikan visi misi dan program kerjanya dalam lima tahun ke depan sebagai pemimpin Kota Samarinda.
"Kami berharap dari debat publik ini, masyarakat Kota Samarinda bisa menilai dan mempertimbangkan calon pemimpin yang akan dipilih pada Pilkada 9 Desember 2015," ujarnya.
Kota Samarinda merupakan satu dari sembilan daerah di Provinsi Kaltim yang menggelar pilkada serentak, selain Kota Balikpapan, Bontang, Kabupaten Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015