Bontang (ANTARA Kaltim) - Anggota Fraksi Amanat Demokrasi Pembangunan Sejahtera DPRD Kota Bontang Taqbir Ali meminta kepolisian menindak tegas pelaku balapan liar yang akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat.

Taqbir Ali saat ditemui di Bontang, Kamis, mengemukakan aksi balap liar kerap meresahkan warga sekitar bahkan sangat menggangu ketenangan warga yang beristirahat pada malam hari.

"Aksi balap liar sudah sangat mengganggu dan membahayakan masyarakat. Karena itu perlu tindakan tegas dan langkah pencegahan agar aksi ini tidak terus- menerus terjadi," kata  Taqbir.

Lokasi yang biasanya menjadi ajang balap liar itu di kawasan Tanjung Laut Bontang Selatan. Bahkan, beberapa waktu lalu ada sejumlah warga menjadi korban ulah pelaku balapan liar.

Selain berbahaya bagi pelaku, aksi balap liar juga mengancam keselamatan pengendara lainnya. Apalagi, balapan liar tersebut kerap dilakukan tanpa pengaman, seperti menggunakan helm dan menggunakan jalan raya umum.

Ia menilai upaya penertiban yang dilakukan oleh pihak kepolisian belum sepenuhnya maksimal, karena petugas baru turun ke lapangan setelah terjadi aksi balap liar.

"Kendati demikian, kami tetap mengapresiasi petugas yang selama ini berupaya menertibkan aksi balap liar. Namun, agar lebih efektif, saya mengusulkan agar dibangun pos polisi di kawasan-kawasan yang kerap dijadikan arena balap liar. Cara ini lebih efektif, para pembalap liar itu tidak akan berani. Kemudian, dalam waktu dekat, seharusnya ada personel khusus yang bertugas setiap malam di lokasi yang kerap dijadikan arena balap liar," usulnya.

Taqbir juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para orangtua untuk mengawasi kegiatan anaknya baik di rumah maupun di luar rumah serta memastikan mereka tidak terlibat aksi balap liar.

"Mengingat aksi balap liar ini biasanya berlangsung malam hari, tentu masyarakat harus benar-benar teliti ketika mengizinkan anaknya keluar rumah, jangan sampai pamit belajar tapi nyatanya ikut balapan liar," kata Taqbir. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015