Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kota Samarinda, Kalimantan Timur akan segera memiliki sekolah tiga bahasa yakni, Bahasa Indonesia, Inggris serta Bahasa Mandarin.
"Pembangunan sekolah tiga bahasa di Samarinda, dapat membuka cakrawala dunia pendidikan di daerah ini sehingga anak-anak tidak hanya diajari hitung-hitungan saja namun bagaimana mereka mampu menguasasi tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris dan Mandarin sebagai penghantar keseharian," ujar Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, Senin.
Sekolah berlantai dua tersebut, dibangun oleh Yayasan Tah`Wa Tiga Bahasa di Jalan Telkom Kecamatan Sambutan, diatas lahan seluas 1.000 meter.
Sebagai Ibu Kota Kaltim kata Syaharie Jaang, sudah seharusnya Samarinda mengedepankan pendidikan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah itu.
Semakin banyaknya sekolah di Kota Samarinda tambah Syaharie Jaang, tidak terlepas peran pihak swasta yang ikut mendukung peningkatan SDM di daerah itu.
"Masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga dibutuhkan kolaborasi pihak swasta dan orang tua murid," katanya.
"Jika pihak swasta lebih mengedepankan kualitas dan perlindungan kepada anak didik, tentu sekolah swasta akan banyak diminati. Apalagi, dengan dibangunannya sekolah tiga bahasa ini, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang mewajibkan penggunaan tiga bahasa di lingkungan sekolah," kata Saharie Jaang.
Ia meminta, sekolah tiga bahasa tersebut tidak pilih kasih dalam menerima murid.
"Maksudnya, murid yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut tidak dibedakan berdasarkan suku, golongan maupun agama," ujarnya.
"Jadi jangan pilih-pilih murid yang boleh belajar di sekolah tiga bahasa itu karena semua warga Samarinda adalah sama dan berhak untuk mengenyam pendidikan," kata Syaharie Jaang.
Sementara, Ketua Yayasan Sekolah Tah Wa, Sindoro mengatakan sekolah itu nantinya akan didirikan diatas lahan seluas 1.000 meter persegi.
Sekolah itu kata Sindoro, akan dibuka dengan semua jenjang pendidikan yakni, mulai TK hingga SMA.
"Orientasi kami membangun Sekolah Tiga Bahasa ini lebih kepada menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas. Masalah biaya nomor sekian, karena menurut kami yang penting pendidikan berkualitas bisa dinikmati semua golongan masyarakat," ujar Sindoro.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Pembangunan sekolah tiga bahasa di Samarinda, dapat membuka cakrawala dunia pendidikan di daerah ini sehingga anak-anak tidak hanya diajari hitung-hitungan saja namun bagaimana mereka mampu menguasasi tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris dan Mandarin sebagai penghantar keseharian," ujar Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, Senin.
Sekolah berlantai dua tersebut, dibangun oleh Yayasan Tah`Wa Tiga Bahasa di Jalan Telkom Kecamatan Sambutan, diatas lahan seluas 1.000 meter.
Sebagai Ibu Kota Kaltim kata Syaharie Jaang, sudah seharusnya Samarinda mengedepankan pendidikan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah itu.
Semakin banyaknya sekolah di Kota Samarinda tambah Syaharie Jaang, tidak terlepas peran pihak swasta yang ikut mendukung peningkatan SDM di daerah itu.
"Masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga dibutuhkan kolaborasi pihak swasta dan orang tua murid," katanya.
"Jika pihak swasta lebih mengedepankan kualitas dan perlindungan kepada anak didik, tentu sekolah swasta akan banyak diminati. Apalagi, dengan dibangunannya sekolah tiga bahasa ini, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang mewajibkan penggunaan tiga bahasa di lingkungan sekolah," kata Saharie Jaang.
Ia meminta, sekolah tiga bahasa tersebut tidak pilih kasih dalam menerima murid.
"Maksudnya, murid yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut tidak dibedakan berdasarkan suku, golongan maupun agama," ujarnya.
"Jadi jangan pilih-pilih murid yang boleh belajar di sekolah tiga bahasa itu karena semua warga Samarinda adalah sama dan berhak untuk mengenyam pendidikan," kata Syaharie Jaang.
Sementara, Ketua Yayasan Sekolah Tah Wa, Sindoro mengatakan sekolah itu nantinya akan didirikan diatas lahan seluas 1.000 meter persegi.
Sekolah itu kata Sindoro, akan dibuka dengan semua jenjang pendidikan yakni, mulai TK hingga SMA.
"Orientasi kami membangun Sekolah Tiga Bahasa ini lebih kepada menciptakan mutu pendidikan yang berkualitas. Masalah biaya nomor sekian, karena menurut kami yang penting pendidikan berkualitas bisa dinikmati semua golongan masyarakat," ujar Sindoro.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015