Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Hermanto Kewot menyatakan setuju dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar program Keluarga Berencana (KB) digalakkan kembali, sebagai upaya menekan laju pertumbuhan penduduk.

Menurut Hermanto Kewot di Samarinda, Minggu, angka pertumbuhan penduduk di Kaltim mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir, sehinga dengan kembalinya program KB laju pertumbuhan itu bisa ditekan.

Untuk itu dia berharap Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Provinsi Kaltim lebih gencar mempromosikan program KB tersebut kepada masyarakat.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei demografi Badan Pusat Statistik (BPS),menyebutkan angka kelahiran di Kaltim pada 2013 mencapai 2,7 persen per 1.000 penduduk atau lebih tinggi dari angka kelahiran nasional sekitar 2,6 persen.

"Angka kelahiran di Kaltim tersebut meningkat dibanding lima tahun lalu yang hanya sekitar 2,2 persen per 1.000 penduduk," tambahnya.

Dengan demikian dia mengimbau BPP-KB melibatkan seluruh pasangan yang sudah menikah, terutama pasangan suami-istri yang dalam masa produktif, sebagai target dari promosi program KB.

Menurut Hermanto, dalam teori kesehatan reproduksi,masih tingginya angka kelahiran bayi berdampak pula terhadap tingginya angka kematian ibu saat melahirkan.

Selain itu, angka kelahiran sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk Kaltim, di luar migrasi

"Meskipun Kaltim memiliki luasan wilayah satu setengah kali lebih besar dari Pulau Jawa dan Madura, tetapi tidak harus diimbangi dengan penambahan dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali," ujarnya.

Ia menambahkan tingginya kualitas sumber daya manusia (SDM) akan mampu menyumbang peningkatakn ekonomi hingga 80 persen, sementara kalau hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA) hanya mampu memberikan sumbangan 20 persen.

Banyak negara-negara maju yang memiliki SDM berkualitas dengan jumlah penduduk yang sedikit, namun tingkat perekonomiannya sangat tinggi. Dibanding Indonesia maupun Kaltim yang memiliki SDA luar biasa besarnya, namun karena rendahnya SDM berimbas pada rendahnya tingkat perekonomian daerah.

"Oleh karena itu, kami berharap pertumbuhan penduduk Kaltim harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pemangku kepentingan. Sehingga ke depan bisa lebih fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mengelola sumber daya alam secara maksimal," harapnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015