Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Ketinggian air di Waduk Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur sebagai sumber air baku PDAM terus mengalami penurunan dari ketinggian 9,27 meter awal September, kini pada posisi 8,88 meter menjelang akhir September sehingga diprediksi mampu bertahan hingga Januari 2016.

Percepatan penurunan dihitung setinggi 2-4 cm per hari sebagai pemakaian air baku dan penguapan. Dengan luas genangan mencapai 403 hektare, waduk tersebut menampung 14,2 juta meter kubik air, kata Direktur Utama PDAM Tirta Manggar Haidar Effendi di Balikpapan, Minggu.

"Dengan kemungkinan terburuk tidak ada hujan hingga Januari 2016, air yang ada di waduk itu masih cukup untuk 140 hari ke depan," ucapnya.

Sementraa itu Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memperkirakan pada Desember hujan sudah turun kembali di Kota Minyak dan sekitarnya.

"Tapi imbauan kami tetap untuk masyarakat, yaitu menggunakan air dengan hemat," lanjut Haidar Effendi.

PDAM memproduksi air bersih sebanyak 900 liter per detik dengan air baku dari Waduk Manggar. Menurut Direktur Teknik PDAM Anang Fadliansyah, PDAM akan berhenti berproduksi dari air Waduk Manggar bila ketinggian muka air tinggal lima meter.

"Jadi kami tetap mengimbau masyarakat untuk berhemat air bersih," katanya.

PDAM juga memaksimalkan sumur-sumur dalam yang dimiliki selama ini. Di wilayah Balikpapan Timur misalnya, terdapat 30 sumur dalam. Meski beberapa di antaranya ada yang tidak operasional karena kering, namun beberapa sumur dalam lain mampu dimanfaatkan secara maksimal sehingga dapat menutupi sumur lain.

"Kami terus berupaya menambahkan debit. Sekarang kondisinya membaik. Kapasitas sekarang 31 liter per detik. Sumur yang eksisting kami periksa lalu tambah kompresor, dari produksi 17 liter per detik sekarang 31 liter per detik," jelas Anang Fadliansyah.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015