Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, meminta para pedagang yang masih berjualan di sekitar Terminal Batu Ampar segera menempati kios-kios permanen yang telah disiapkan pemerintah kota.
Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djajaleksana ditemui di Balikpapan, Jumat, mengatakan sampai saat ini, dari 33 kios yang tersedia di lantai dasar dan lantai atas Terminal Batu Ampar, baru sekitar delapan kios yang terisi.
Permintaan pindah itu ditujukan bagi pedagang yang selama ini berjualan di tanah kosong di sekitar terminal selama masa renovasi dilakukan.
Para pedagang ini adalah para penjual makanan, warung rokok kecil, dan kios koran majalah yang eksis sejak awal terminal di Jalan Pattimura itu beroperasi awal tahun 2000-an.
Selain menjadi tempat usaha, sebagian kios juga dijadikan tempat tinggal bagi para pedagang sehingga terkesan kumuh.
"Itu yang kami mau tertibkan. Jangan sampai nanti juga jadi tempat mesum atau semacamnya. Apalagi, terminal kita yang baru kan sudah selesai dan sudah operasional. Di situ disediakan kios untuk pedagang yang memang selama ini berjualan di terminal. Jadi, mohon segera diisi kios-kios itu," kata Sudirman.
Apalagi, kata Sudirman, ongkos sewa kios-kios itu sangat murah, yakni hanya Rp30.000 dan Rp50.000 perbulan.
"Kalau para pedagang tidak mau pindah sebab harus merenovasi dulu kios yang memang belum ada pintunya, kami bersedia membantu pendanaan lewat bank," lanjut Sudirman.
Artinya, tambah dia, Dishub Balikpapan siap memfasilitasi para pedagang untuk mendapatkan akses permodalan dari lembaga perbankan.
Menurut penuturan Daeng, salah seorang pedagang, perlu dana sekitar Rp3 juta untuk memasang pintu atau penutup di kios-kios yang modelnya memang terbuka itu. "Kalau dishub mau membantu kami, itu luar biasa," katanya.
Dishub Balikpapan berencana mengubah lokasi bekas kios-kios pedagang di sekeliling Terminal Batu Ampar menjadi taman untuk mendapatkan suasana yang lebih indah dan asri. "Kami mau tata biar bagus," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Dishub Balikpapan Sudirman Djajaleksana ditemui di Balikpapan, Jumat, mengatakan sampai saat ini, dari 33 kios yang tersedia di lantai dasar dan lantai atas Terminal Batu Ampar, baru sekitar delapan kios yang terisi.
Permintaan pindah itu ditujukan bagi pedagang yang selama ini berjualan di tanah kosong di sekitar terminal selama masa renovasi dilakukan.
Para pedagang ini adalah para penjual makanan, warung rokok kecil, dan kios koran majalah yang eksis sejak awal terminal di Jalan Pattimura itu beroperasi awal tahun 2000-an.
Selain menjadi tempat usaha, sebagian kios juga dijadikan tempat tinggal bagi para pedagang sehingga terkesan kumuh.
"Itu yang kami mau tertibkan. Jangan sampai nanti juga jadi tempat mesum atau semacamnya. Apalagi, terminal kita yang baru kan sudah selesai dan sudah operasional. Di situ disediakan kios untuk pedagang yang memang selama ini berjualan di terminal. Jadi, mohon segera diisi kios-kios itu," kata Sudirman.
Apalagi, kata Sudirman, ongkos sewa kios-kios itu sangat murah, yakni hanya Rp30.000 dan Rp50.000 perbulan.
"Kalau para pedagang tidak mau pindah sebab harus merenovasi dulu kios yang memang belum ada pintunya, kami bersedia membantu pendanaan lewat bank," lanjut Sudirman.
Artinya, tambah dia, Dishub Balikpapan siap memfasilitasi para pedagang untuk mendapatkan akses permodalan dari lembaga perbankan.
Menurut penuturan Daeng, salah seorang pedagang, perlu dana sekitar Rp3 juta untuk memasang pintu atau penutup di kios-kios yang modelnya memang terbuka itu. "Kalau dishub mau membantu kami, itu luar biasa," katanya.
Dishub Balikpapan berencana mengubah lokasi bekas kios-kios pedagang di sekeliling Terminal Batu Ampar menjadi taman untuk mendapatkan suasana yang lebih indah dan asri. "Kami mau tata biar bagus," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015