Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Rita Artaty Barito mengimbau Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim dan kabupaten/kota maupun pihak terkait untuk menangani dan mengantisipasi penyakit masyarakat yang sering terjadi jelang Ramadan dan Idul Fitri. Salah satu penyakit masyarakat adalah meningkatnya jumlah pengemis dan anak jalanan.
“Fenomena meningkatnya jumlah pengemis saat Ramadan memang harus ditangani secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Karena apabila tidak ditangani secara dini ditakutkan penyakit masyarakat ini akan cepat menjamur,†tegasnya.
Ia menghimbau kepada pihak-pihak terkait untuk terus melakukan razia KTP secara rutin dan berkala guna mengantisipasi maraknya pendatang yang tidak memiliki kepentingan dan kejelasan sosial datang ke Kaltim. Sebab ditakutkan kedatangan para pendatang tersebut malah membawa dampak yang buruk bagi kestabilitas dan keamanaan Kaltim. Terlebih Samarinda sebagai ibu kota Kaltim.
“Karena saya perhatikan setiap jelang Ramadan dan terlebih Jelang Idul Fitri kejahatan makin meningkat. Bila kita perhatikan lagi, setiap Ramadan pengemis semakin banyak,†ucapnya.
Upaya mengantisipasi jumlah pengemis dan anak jalanan jelang Ramadan dan Idul Fitri juga bisa dilakukan dengan memperketat akses masuk ke Kaltim seperti Bandara dan pelabuhan. Dengan diterapkannya pola tersebut, Rita menyakini dapat menekan angka pengemis dan anak jalanan di Kaltim.
“Kita harus tegas. Siapa pun pendatang yang masuk ke Kaltim harus diperiksa KTP dan ditanya kepentingannya. Jika tidak memiliki KTP dan alasan yang jelas baiknya dilarang. Jangan biarkan semua pendatang masuk begitu saja ke Kaltim,†imbaunya.
Selain itu Rita juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang atau sedekah kepada pengemis. Menurutnya sedekah tersebut akan lebih bermanfaat bila disalurkan melalui sejumlah lembaga resmi penyalur zakat.
“Memang ada rasa iba ketika kita melihat pengemis. Namun niat baik kita untuk memberi itulah yang mendorong mereka untuk terus mengemis. Dengan jumlah penghasilan yang banyak setiap hari semakin membuat mereka malas bekerja,†tuturnya. (Humas DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
“Fenomena meningkatnya jumlah pengemis saat Ramadan memang harus ditangani secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Karena apabila tidak ditangani secara dini ditakutkan penyakit masyarakat ini akan cepat menjamur,†tegasnya.
Ia menghimbau kepada pihak-pihak terkait untuk terus melakukan razia KTP secara rutin dan berkala guna mengantisipasi maraknya pendatang yang tidak memiliki kepentingan dan kejelasan sosial datang ke Kaltim. Sebab ditakutkan kedatangan para pendatang tersebut malah membawa dampak yang buruk bagi kestabilitas dan keamanaan Kaltim. Terlebih Samarinda sebagai ibu kota Kaltim.
“Karena saya perhatikan setiap jelang Ramadan dan terlebih Jelang Idul Fitri kejahatan makin meningkat. Bila kita perhatikan lagi, setiap Ramadan pengemis semakin banyak,†ucapnya.
Upaya mengantisipasi jumlah pengemis dan anak jalanan jelang Ramadan dan Idul Fitri juga bisa dilakukan dengan memperketat akses masuk ke Kaltim seperti Bandara dan pelabuhan. Dengan diterapkannya pola tersebut, Rita menyakini dapat menekan angka pengemis dan anak jalanan di Kaltim.
“Kita harus tegas. Siapa pun pendatang yang masuk ke Kaltim harus diperiksa KTP dan ditanya kepentingannya. Jika tidak memiliki KTP dan alasan yang jelas baiknya dilarang. Jangan biarkan semua pendatang masuk begitu saja ke Kaltim,†imbaunya.
Selain itu Rita juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang atau sedekah kepada pengemis. Menurutnya sedekah tersebut akan lebih bermanfaat bila disalurkan melalui sejumlah lembaga resmi penyalur zakat.
“Memang ada rasa iba ketika kita melihat pengemis. Namun niat baik kita untuk memberi itulah yang mendorong mereka untuk terus mengemis. Dengan jumlah penghasilan yang banyak setiap hari semakin membuat mereka malas bekerja,†tuturnya. (Humas DPRD Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015