Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tak hanya identik dengan unjuk rasa saat menyambangi Gedung DPRD Kaltim, rombongan mahasiswa ini justru mendatangi anggota DPRD untuk menambah wawasan berpolitik. Adalah rombongan mahasiswa Institut Agama Islam Indonesia (IAIN) Samarinda yang berjumlah 30 orang, melakukan studi banding dan sharing terkait kinerja Anggota DPRD Kaltim secara utuh, sekaligus mencari pemahaman dan pendalaman tentang pelajaran politik.

Ahmad Mutohar selaku dosen pembimbing menyatakan, pertemuan ini  merupakan pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat memahami fungsi dewan secara keseluruhan mengenai tata kelola kenegaraan serta tentang sistem pemerintahan, terlebih fungsi utama DPRD.

"Pertemuan yang dilakukan dengan anggota DPRD bertujuan untuk memeberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai fungsi dewan secara menyeluruh, dan juga memberikan kesempatan secara terbuka kepada mahasiswa untuk dapat mempelajari tentang ilmu politik," katanya.

Menerima rombongan, Ketua Fraksi PKB Syafruddin merasa bangga dengan keinginan tersebut. Diakuinya bahwa ini merupakan bentuk pembelajaran berpolitik yang penting bagi mahasiswa yang mungkin tidak pernah didapat dalam mata kuliah.

Ia menjelaskan bahwa kedudukan DPRD secara undang-undang setara dengan  pejabat kepemerintahan, terutama dalam hak untuk pengambilan kebijakan selain melibatkan eksekutif dalam perumusan peraturan daerah DPRD juga memiliki hak angket atau hak untuk bertanya atas kebijakan pemerintah dalam melaksanakan kewajiban pemeritah yang tidak berpihak terhadap masyarakat.  Secara umum fungsi DPRD adalah pengawasan, pengganggaran dan pembuat peraturan.

"Ini sangat bagus bagi mahasiswa, terutama dalam memberikan pemahaman pendidikan politik, juga untuk memberikan pemahaman apa saja tugas dan fungsi anggota dewan, sekaligus memberikan pandangan yang berbeda kepada mahasiswa tentang mekanisme bekerja anggota dewan," katanya.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini juga menambahkan mahasiwa harus bisa menguasai segala jenis bidang, salah satunya politik. Karena suatu saat secara tidak langsung mahasiswa akan berhadapan dengan dunia politik dan terlibat didalamnya. Mahasiswa mesti paham mengenai paradigma berpolitik, tidak selamanya politik itu negatif politik adalah ibarat  kompetisi dimana dibutuhkan persaingan yang sehat dan dengan dukungan mental serta jiwa yang besar.

"Saya dan kawan-kawan di dewan awalnya sama seperti kalian, berasal dari mahasiswa dan menjadi aktivis. Pertemuan kali ini sangat bagus untuk memotivasi mahasiswa untuk berbuat yang lebih baik bagi masyarakat, menjadi anggota dewan adalah bentuk pengabdian terhadap rakayat, tidak perlu menjadi cerdas atau pintar yang terpenting niat kita mulia, ikhlas untuk berjuang mensejahterakan masyarakat," ucapnya.

Politikus PKB ini juga berpesan kepada mahasiswa untuk dapat lebih kritis dalam menyikapi kebijakan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. (Humas DPRD Kaltim/adv/yud/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015