Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan mengandalkan Tim Gerak Cepat (TGC) yang telah bekerja baik saat pandemi COVID-19 untuk menangkal penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).
"TGC ini bekerja sangat baik saat pandemi COVID-19, oleh karena itu kami aktifkan kembali," kata Kepala Dinkes Balikpapan Alwiati, di Balikpapan, Kamis (9/1).
Ia menyebutkan pada saat pandemi COVID-19 silam, TGC hadir disetiap klinik maupun puskesman di seluruh Kecamatan di Kota Balikpapan. Meskipun saat ini vakum, tapi dengan adanya virus baru, maka aktifkan kembali sebagai langkah pencegahan.
Dikemukakannya virus HMPV meskipun sudah masuk ke Indonesia namun belum ditemukan di Kota Balikpapan.
Alwiati, menjelaskan, belajar dari penyebaran awal pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu di Kota Balikpapan, Dinkes akan terus memantau dan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk perkembangan virus HMPV di Indonesia.
Seluruh pintu masuk Kota Balikpapan baik jalur udara laut maupun darat akan diperketat oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Balikpapan.
Menurut memperketat akses masuk sangat penting mengingat Kota Balikpapan sangat terbuka dan menjadi salah satu pintu gerbang di Kaltim.
"Ini juga merupakan kesiapsiagaan kami seiring terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan (Menkes)," katanya.
Adapun surat edaran Nomor PM.03.01/C/28/2025 itu ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono.
Surat ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, Kepala UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, direktur rumah sakit, Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat, hingga asosiasi klinik.
Surat edaran Kemenkes itu juga turut menyoroti flu burung serta Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan virus HMPV.
Alwiati menjelaskan HMPV bukanlah virus baru, sudah dikenal dalam dunia medis, umumnya sebagai virus yang tidak berbahaya, dan tidak mematikan.
lanjutnya, HMPV berbeda dengan COVID -19 yang merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
Menurut dia, sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu merespon dengan baik. Virus HMPV memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.
"Untuk penularan serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi," jelasnya.
Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Alwiati meminta masyarakat tidak perlu panik, karena Dinkes Kota Balikpapan telah mengambil langkah-langkah strategis antisipatif. Meski demikian ia meminta tetap waspada terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
"Cara kewaspadaan itu seperti menjaga pola hidup sehat, cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, dan memakai masker saat merasa tidak enak badan," ucapnya.
Ia menambahkan jika ada gejala seperti flu, sesak nafas maka segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Fasilitas kesehatan juga diharapkan segera melaporkan jika ada pasien dalam gejala-gejala tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025