Samarinda (ANTARA Kaltim) - Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku legowo dengan kegagalan tim Persis Solo menembus kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) musim depan setelah tim berjuluk "Laskar Samber Nyawa" tersebut gagal meraih tiket semifinal Divisi Utama.
"Semua itu kan kehendak Tuhan, kalau kalah ya kalah, mau diapain lagi, ya kita harus puas untuk musim depan kita masih bertahan di Divisi Utama," jelas Rudy usai menyaksikan laga PBFC melawan Persis Solo, di Stadion Segiri Samarinda, Kaltim, Kamis.
Rudi yang juga menjabat sebagai ketua umum Persis Solo tersebut mengatakan, hal yang paling penting pada laga tersebut adalah jaminan keamanan dari panitia pertandingan bisa berjalan dengan baik, sehingga kedua tim bisa bertanding secara sportif.
"Tidak ada keributan tidak ada teror, itu yang paling penting, karena kita semua ini adalah saudara, bukan mencari permusuhan," jelas Rudi.
Pada laga delapan besar Grup P antara Pusamania Borneo Football Club (PBFC) selaku tuan rumah, berhasil menyudahi perlawan tim Persis Solo dengan skor telak 6-0.
Akibat dari kekalahan tersebut, tim Persis berada di juru kunci Grup P, dan gagal menembus babak semifinal yang telah diisi oleh Martapura FC sebagai juara grup dan PBFC sebagai runer-up.
Tim kebanggaan kota Solo tersebut sebenarnya punya peluang untuk menjadi runer-up, bila laga melawan PBFC tersebut bisa meraih hasil kemenangan.
Pertandingan PBFC melawan Persis Solo merupakan laga ulang putaran delapan besar Divisi Utama Grup P, yang seharusnya digelar pada (26/10) kemarin ditempat yang sama.
Saat itu tim Persis Solo tidak mau dan memilih pulang ke Solo sebelum bertanding, dikarenakan ada teror dan ancaman dari kelompok suporter sebelum pertandingan.
Laga tersebut kemudian diputuskan oleh PT Liga Indonesia (LI) diulang Kamis, 20/11, dengan kepanitiaan pertandingan langsung dibawah PT LI. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Semua itu kan kehendak Tuhan, kalau kalah ya kalah, mau diapain lagi, ya kita harus puas untuk musim depan kita masih bertahan di Divisi Utama," jelas Rudy usai menyaksikan laga PBFC melawan Persis Solo, di Stadion Segiri Samarinda, Kaltim, Kamis.
Rudi yang juga menjabat sebagai ketua umum Persis Solo tersebut mengatakan, hal yang paling penting pada laga tersebut adalah jaminan keamanan dari panitia pertandingan bisa berjalan dengan baik, sehingga kedua tim bisa bertanding secara sportif.
"Tidak ada keributan tidak ada teror, itu yang paling penting, karena kita semua ini adalah saudara, bukan mencari permusuhan," jelas Rudi.
Pada laga delapan besar Grup P antara Pusamania Borneo Football Club (PBFC) selaku tuan rumah, berhasil menyudahi perlawan tim Persis Solo dengan skor telak 6-0.
Akibat dari kekalahan tersebut, tim Persis berada di juru kunci Grup P, dan gagal menembus babak semifinal yang telah diisi oleh Martapura FC sebagai juara grup dan PBFC sebagai runer-up.
Tim kebanggaan kota Solo tersebut sebenarnya punya peluang untuk menjadi runer-up, bila laga melawan PBFC tersebut bisa meraih hasil kemenangan.
Pertandingan PBFC melawan Persis Solo merupakan laga ulang putaran delapan besar Divisi Utama Grup P, yang seharusnya digelar pada (26/10) kemarin ditempat yang sama.
Saat itu tim Persis Solo tidak mau dan memilih pulang ke Solo sebelum bertanding, dikarenakan ada teror dan ancaman dari kelompok suporter sebelum pertandingan.
Laga tersebut kemudian diputuskan oleh PT Liga Indonesia (LI) diulang Kamis, 20/11, dengan kepanitiaan pertandingan langsung dibawah PT LI. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014