Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, optimistis mampu menggerakkan pembangunan desa berkelanjutan, seiring telah tersedia peta Data Desa/kelurahan Presisi (DDP) yang menjadi acuan untuk pembangunan desa.
"Sebelumnya telah dilakukan giat DDP melalui kerja sama antara Fakultas Ekologi Manusia IPB University dengan Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim)," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kukar Arianto di Tenggarong, Jumat.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui pemetaan spasial oleh tim IPB dengan Pemkab Kukar, guna mengumpulkan data akurat yang akan membantu penyusunan perencanaan pembangunan desa lebih tepat sasaran, akurat, dan berkelanjutan.
Melalui pemetaan spasial akan memberi banyak manfaat bagi pembangunan di desa dan kelurahan, karena akan memberi peta dasar mengenai administrasi, sarana prasarana, penggunaan lahan, topografi, dan data pendukung desa maupun kelurahan tersebut.
Hasil data ini akan membantu pemerintah dalam mengidentifikasi capaian dan kebutuhan setiap desa terkait target pembangunan yang berkelanjutan seperti tentang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi.
"Saya yakin dengan adanya hasil DDP ini akan membawa banyak manfaat bagi kemajuan Kabupaten Kukar, terutama berdampak pada perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran," kata Arianto.
Selain itu juga dapat membantu dalam pengambilan kebijakan publik yang lebih efektif, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, pemberdayaan masyarakat desa, dukungan terhadap pencapaian pembangunan desa, pengembangan ekonomi, dan ketahanan sosial.
"Dengan keberadaan DDP, maka pemda bisa mengalokasikan anggaran tepat sasaran, membantu membuat perencanaan akurat, mengawasi, mengevaluasi pembangunan, dan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di kawasan desa/kelurahan," katanya.
Ia juga mengatakan, peta DDP itu sehari sebelumnya diserahkan oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, yakni penyerahan secara simbolis yang diawali untuk Kepala Desa Kota Bangun Tiga di Kecamatan Kota Bangun Darat, yakni berupa harddisk.
Kemudian diserahkan kepada Kepala Desa Sangasanga Dalam di Kecamatan Sangasanga berupa monografi, dan untuk Kepala Desa Bloro di Kecamatan Sebulu berupa peta, sehingga tiga data tersebut yang akan menjadi acuan untuk pembangunan desa berkelanjutan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024