PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Tracon Industri menjajaki peluang kerjasama dengan Brunei Fertilizer Industries (BFI) dalam bidang jasa pabrikasi untuk industri pupuk.
Penjajakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Pupuk Kaltim untuk memperluas potensi bisnis di pasar global.
VP Bisnis & Administrasi Pupuk Kaltim, Septian Seno Rinaldhie melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Kamis, menjelaskan bahwa penjajakan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pupuk Indonesia dan BFI.
MoU tersebut menjajaki BFI sebagai calon pelanggan potensial untuk jasa pemeliharaan pabrik. Pupuk Kaltim, melalui SBU Jasa Pelayanan Pabrik (JPP), memiliki kapasitas dan sumber daya yang mumpuni di bidang jasa pelayanan pabrik dan pemeliharaan.
"Penjajakan ini merupakan peluang strategis bagi Pupuk Kaltim untuk mengenalkan kemampuannya di pasar global, terutama di sektor pemeliharaan pabrik," ujar Seno.
Pihaknya berharap dapat membangun kepercayaan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan Brunei Fertilizer Industries.
Seno menambahkan bahwa Brunei Fertilizer Industries merupakan salah satu pemain utama di sektor pupuk di Asia Tenggara. BFI terus berupaya memperluas kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan pasar regional dan global.
Sementara itu, Tracon Industri adalah mitra domestik yang berpengalaman dan kompeten di bidang layanan engineering dan maintenance. Kolaborasi antara Pupuk Kaltim, BFI, dan Tracon Industri diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan perusahaan.
Kerjasama ini merupakan bagian dari strategi Pupuk Kaltim untuk memperluas pangsa pasarnya. Industri maintenance dan manufaktur menjadi salah satu sektor yang dibidik perusahaan melalui SBU JPP.
SBU JPP dibentuk untuk menunjang lini bisnis utama Pupuk Kaltim dengan menyediakan produk dan layanan untuk berbagai kebutuhan industri.
Pupuk Kaltim optimistis dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan berskala besar seperti yang diharapkan oleh BFI. Hal ini didasarkan pada pengalaman Pupuk Kaltim dalam pengadaan suku cadang perusahaan secara mandiri sejak tahun 1992, sehingga tidak perlu lagi mendatangkan suku cadang dari luar negeri.
"Dengan berbagai fasilitas dan pengalaman yang dimiliki SBU JPP, Pupuk Kaltim optimistis mampu memenuhi kebutuhan pemeliharaan berskala besar seperti yang diharapkan Brunei Fertilizer Industries," tambah Seno.
Lebih lanjut, Seno menjelaskan bahwa penjajakan kerjasama dengan BFI dapat menjadi pintu masuk bagi Pupuk Kaltim untuk menjalin kemitraan di kancah internasional.
Pupuk Kaltim, dengan reputasinya yang terus meningkat, sangat terbuka untuk menjadi mitra strategis bagi berbagai perusahaan di kawasan Asia Pasifik yang membutuhkan layanan pemeliharaan pabrik berkualitas tinggi.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat citra Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri pupuk global, termasuk memperkuat jaringan penyediaan peralatan dan jasa pemeliharaan di sektor industri.
"Pupuk Kaltim melihat ini sebagai peluang besar untuk memperluas jangkauan," ujar Seno.
Melalui fasilitas layanan yang relevan dengan kebutuhan industri pupuk global, diharapkan juga dapat mendukung daya saing industri nasional di pasar internasional.
Tentang Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) adalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Desember 1977 dan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Pupuk Kaltim merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
Tentang Brunei Fertilizer Industries
Brunei Fertilizer Industries (BFI) adalah produsen pupuk urea dan amonia yang berbasis di Brunei Darussalam. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2013 dan merupakan salah satu produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara.
Tentang Tracon Industri
Tracon Industri adalah perusahaan penyedia layanan engineering, procurement, and construction (EPC) yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini memiliki pengalaman luas di berbagai sektor industri, termasuk minyak dan gas, petrokimia, dan energi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024