Samarinda (ANTARA Kaltim) – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam ke-9, ajang pemilihan Putri Pariwisata Kaltim 2014 menampilkan nuansa berbeda. Jika pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya ajang ini dihelat dalam suasana indoor (dalam ruangan), kali ini digelar outdoor (luar ruangan), tepatnya di Lapangan Parkir Komplek Stadion Madya Sempaja, Samarinda.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim HM Aswin, selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengungkapkan, pemilihan Putri Pariwisata 2014 kali ini sengaja digelar diluar ruangan. Dengan maksud, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk datang dan menyaksikan putri-putri terbaik dari kabupaten/kota yang berkompetisi menjadi yang terbaik di tingkat provinsi.
“Kita ingin masyarakat bisa menonton dan melihat langsung siapa saja yang menjadi finalis putri pariwisata, serta apa saja yang menjadi penilaian dari dewan juri. Juga agar masyarakat mengetahui tugas apa yang akan diemban Putri Pariwisata Kaltim 2014, terutama dalam memajukan sektor pariwisata di daerah ini, sehingga dapat dikenal secara nasional dan internasional,†kata Aswin pada Malam Final Putri Pariwisata 2014, Selasa (11/11) malam.
Aswin mengatakan pada malam final kali ini diikuti sekitar sembilan peserta yang berasal dari kabupaten/kota se Kaltim, akan dipilih lima besar untuk tahap pertama oleh dewan juri dan kemudian kembali dipilih tiga besar untuk mengikuti grand final yang akan dirangkai dengan pembukaan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam ke-9.
“Putri Pariwisata Kaltim yang akan terpilih nanti diharapkan dapat menjadi agen sekaligus duta wisata bagi Kaltim, dengan mempromosikan dan memperkenalkan potensi wisata Kaltim ke khalayak luas. Sehingga dapat menarik minat dan meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Kaltim,†katanya.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali yang mewakili Gubernur Kaltim, mengatakan, Pemilihan Putri Pariwisata sesungguhnya bukan sekadar menunjukkan kelebihan fisik atau lahiriah semata, namun lebih ditujukan kepada potensi pribadi yang berpikir positif dalam mengenal budaya daerah.
“Putri Pariwisata harus memiliki kemampuan sebagai duta wisata yang dapat mewakili cerminan wajah pariwisata Kaltim yang kaya akan keanekaragaman seni budaya, serta nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kaltim yang meliputi budaya pesisir, keraton dan pedalaman,†kata Bere.
Bere menjelaskan Kaltim sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia telah menjadi sektor pariwisata sebagai unggulan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Karena, potensi pariwisata Kaltim tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia.
“Sektor kepariwisataan di Kaltim akan terus kita kembangkan agar provinsi ini lebih dikenal seperti halnya Bali dan Jogjakarta serta daerah pariwisata lainnya di Indonesia yang sudah dikenal dunia,†jelasnya.
Bere berharap melalui Putri Pariwisata, dunia kepariwisataan Kaltim semakin bergairah, dan “branding†pemasaran pariwisata daerah yang berbunyi “Kenali Negerimu, Cintai Negerimu, Ayo Tamasya Jelajahi Benua Etam Kalimantan Timurâ€, akan mendapat perhatian dan dukungan masyarakat, serta terlaksana dengan baik.
“Melalui Putri Pariwisata ini sekaligus memberi makna penting dan strategis dalam upaya kita menggalakkan, menggairahkan dan memajukan kreativitas generasi muda, serta dapat memberi dampak lain yang lebih luas bagi pembinaan generasi muda,†harapnya.
Adapun kesembilan peserta Putri Pariwisata Kaltim 2014, yakni Dina Noviyanti asal Kutai Kartanegara, Febriani Indah Sari (Penajam Paser Utara), Jesicca Harmila (Samarinda 1), Eunike Claudia Senduk (Balikpapan 1), Dea Olga Amalia (Bontang), Nur Halimah (Samarinda 2), Putri Nur Fitriani (Kutai Kartanegara 2), Cahaya Nur Hikmah (Balikpapan 2) dan Muthia Dara (Kutai Timur).
Dewan juri dalam malam final berasal dari unsur akademisi, birokrat dan praktisi, diantaranya Syarifah Alawiyah, Dr Meiliana, Futum Aswin, Rina Juwita, Tanti Syarif dan Angelina Linda Hartati. Sedangkan juri kehormatan adalah Putri Pariwisata Indonesia 2013 Tribuana Ardianggraini. (Humas ProvKaltim/her).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim HM Aswin, selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengungkapkan, pemilihan Putri Pariwisata 2014 kali ini sengaja digelar diluar ruangan. Dengan maksud, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk datang dan menyaksikan putri-putri terbaik dari kabupaten/kota yang berkompetisi menjadi yang terbaik di tingkat provinsi.
“Kita ingin masyarakat bisa menonton dan melihat langsung siapa saja yang menjadi finalis putri pariwisata, serta apa saja yang menjadi penilaian dari dewan juri. Juga agar masyarakat mengetahui tugas apa yang akan diemban Putri Pariwisata Kaltim 2014, terutama dalam memajukan sektor pariwisata di daerah ini, sehingga dapat dikenal secara nasional dan internasional,†kata Aswin pada Malam Final Putri Pariwisata 2014, Selasa (11/11) malam.
Aswin mengatakan pada malam final kali ini diikuti sekitar sembilan peserta yang berasal dari kabupaten/kota se Kaltim, akan dipilih lima besar untuk tahap pertama oleh dewan juri dan kemudian kembali dipilih tiga besar untuk mengikuti grand final yang akan dirangkai dengan pembukaan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam ke-9.
“Putri Pariwisata Kaltim yang akan terpilih nanti diharapkan dapat menjadi agen sekaligus duta wisata bagi Kaltim, dengan mempromosikan dan memperkenalkan potensi wisata Kaltim ke khalayak luas. Sehingga dapat menarik minat dan meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Kaltim,†katanya.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali yang mewakili Gubernur Kaltim, mengatakan, Pemilihan Putri Pariwisata sesungguhnya bukan sekadar menunjukkan kelebihan fisik atau lahiriah semata, namun lebih ditujukan kepada potensi pribadi yang berpikir positif dalam mengenal budaya daerah.
“Putri Pariwisata harus memiliki kemampuan sebagai duta wisata yang dapat mewakili cerminan wajah pariwisata Kaltim yang kaya akan keanekaragaman seni budaya, serta nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kaltim yang meliputi budaya pesisir, keraton dan pedalaman,†kata Bere.
Bere menjelaskan Kaltim sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia telah menjadi sektor pariwisata sebagai unggulan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Karena, potensi pariwisata Kaltim tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia.
“Sektor kepariwisataan di Kaltim akan terus kita kembangkan agar provinsi ini lebih dikenal seperti halnya Bali dan Jogjakarta serta daerah pariwisata lainnya di Indonesia yang sudah dikenal dunia,†jelasnya.
Bere berharap melalui Putri Pariwisata, dunia kepariwisataan Kaltim semakin bergairah, dan “branding†pemasaran pariwisata daerah yang berbunyi “Kenali Negerimu, Cintai Negerimu, Ayo Tamasya Jelajahi Benua Etam Kalimantan Timurâ€, akan mendapat perhatian dan dukungan masyarakat, serta terlaksana dengan baik.
“Melalui Putri Pariwisata ini sekaligus memberi makna penting dan strategis dalam upaya kita menggalakkan, menggairahkan dan memajukan kreativitas generasi muda, serta dapat memberi dampak lain yang lebih luas bagi pembinaan generasi muda,†harapnya.
Adapun kesembilan peserta Putri Pariwisata Kaltim 2014, yakni Dina Noviyanti asal Kutai Kartanegara, Febriani Indah Sari (Penajam Paser Utara), Jesicca Harmila (Samarinda 1), Eunike Claudia Senduk (Balikpapan 1), Dea Olga Amalia (Bontang), Nur Halimah (Samarinda 2), Putri Nur Fitriani (Kutai Kartanegara 2), Cahaya Nur Hikmah (Balikpapan 2) dan Muthia Dara (Kutai Timur).
Dewan juri dalam malam final berasal dari unsur akademisi, birokrat dan praktisi, diantaranya Syarifah Alawiyah, Dr Meiliana, Futum Aswin, Rina Juwita, Tanti Syarif dan Angelina Linda Hartati. Sedangkan juri kehormatan adalah Putri Pariwisata Indonesia 2013 Tribuana Ardianggraini. (Humas ProvKaltim/her).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014