Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota (Pemkot) Balikpapan menyediakan fasilitas Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) di ruang terbuka untuk mengubah kebiasaan anak bermain gawai.

"Selama ini kebiasaan anak bangun tidur, buka gawai, langsung main TikTok, dengan adanya fasilitas ini diharapkan bisa merubah itu semua," kata Kepala DP3AKB Balikpapan Heria Prisni, Selasa (8/10).

Menurutnya dengan adanya RBRA di ruang terbuka juga bisa menekan pembiayaan orang tua. Sebab, mereka tidak perlu menuju ke pusat perbelanjaan untuk membawa anak bermain.

"Selain itu, RBRA  dapat meningkatkan motorik anak, dimana di arena bermain itu anak-anak bisa saling berinteraksi, sehingga tercipta jiwa sosial sejak dini," tuturnya.

Di sisi lain, kehadiran RBRA  juga diharapkan  berdampak pada pengurangan tindakan perisakan (bullying) di sekolah-sekolah.

Heria menyebutkan, saat ini di Kota Balikpapan sudah memiliki empat fasilitas RBRA yang tersebar di sejumlah kawasan.

"Sepanjang tahun 2024, telah terbangun RBRA di Taman Bekapai, Taman Puspoyudo, Islamic Center, dan yang baru di Taman Tiga Generasi," sebutnya.

Lanjutnya dari DP3AKB terus mengupayakan penambahan RBRA, sebab selain tempat bermain anak juga berfungsi sebagai taman terbuka dan area hijau.

"DP3AKB tengah menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025 agar RBRA ini ditambah," katanya.

Heria menyebutkan Renstra tersebut disusun berdasarkan hasil kajian dan evaluasi terhadap tiga RBRA yang telah beroperasi.

"Tahun depan, mudah-mudahan akan ditambah," ucapnya.

Dia menjelaskan, kendati demikian, RBRA ini memiliki tantangan, seperti keterbatasan anggaran, dan juga ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga dan memelihara RBRA agar terjamin keamanan dan keselamatan anak-anak selama bermain.

"Tantangannya karena RBRA ada di daerah terbuka, otomatis harus ada petugas yang ditempatkan. Kami khawatir ada kecelakaan, untuk itu harus merekrut orang untuk menjaga anak-anak bermain," imbuhnya.

Untuk itu katanya, DP3AKB akan terus menjalin kolaborasi dan sinergi dengan pihak-pihak yang selama ini berkontribusi terhadap kehadiran RBRA.

"Sebut saja dengan kelurahan, kecamatan, atau korporasi, untuk menjadikan Kota Balikpapan sebagai KLA," katanya.(Adv).
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024