Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengungkapkan alasan jaringan internet di wilayah itu belum merata karena minimnya jumlah penduduk dalam suatu daerah.
“Kurangnya jumlah penduduk di desa menjadi alasan provider belum melirik untuk membangun tower jaringan internet. Provider tidak mau jika dari segi bisnis tidak menguntungkan ,” kata Kadis Kominfo Staper Kutim Ronny Bonar, di Sangatta, Rabu.
Ia menegaskan luasnya geografis Kabupaten Kutai Timur dan jumlah masyarakat yang minim pada beberapa desa, merupakan salah satu alasan provider sebagai penyedia jaringan internet, enggan memasang tower internet.
Namun, Diskominfo Staper tetap memenuhi kebutuhan internet pada setiap kantor desa. Ada sebanyak 135 kantor desa ditambah 2 kantor kelurahan di Kutim yang telah terpasang internet gratis.
"Sementara ini, pembiayaan kami hanya bisa sampai sebesar itu," katanya.
Ronny menambahkan pada tahun ini, pihaknya akan memasang jaringan internet di setiap sekolah yang ada di Kutim. Pemasangan internet tersebut akan diselesaikan menggunakan anggaran perubahan tahun 2024.
"Kita usahakan tahun ini di 18 kecamatan, untuk di sekolah negeri dulu, kurang lebih ada 191 sekolah jenjang SD dan SMP," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024