Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan terus mendorong warga Kota Minyak untuk menanam cabai sendiri.

"Cabai itu komponen penyumbang inflasi tertinggi di Balikpapan, dan pasokan terbesarnya didatangkan dari berbagai tempat di luar Balikpapan. Itu alasan BI mengajak warga menanam cabai sendiri," kata Mawardi BH Ritonga, Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Minggu.

Cabai didatangkan dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, termasuk juga dari pertanian-pertanian di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, dua kabupaten yang mengapit Balikpapan.

Bila cuaca buruk sehingga kapal yang mengangkut hasil pertanian terlambat merapat ke Pelabuhan Semayang, harga cabai dengan mudah melambung. Harga normal saat ini Rp25.000, bisa dilewati hingga Rp150.000 per kg.

"Karena itu kami di BI sebagai lembaga utama pengendali inflasi mau terjun langsung mengatasi masalah ini meskipun praktiknya jauh sekali dari apa yang dikerjakan BI sehari-hari," papar Mawardi.

Gerakan menanam cabai sudah berlangsung sekurangnya tiga tahun terakhir. Tutuk SH Cahyono, Kepala Perwakilan BI Balikpapan sebelum Mawardi, menjadi tokoh utama gerakan itu.

Hasil dari gerakan itu antara lain kebun cabai di sejumlah tempat di Balikpapan. Warga juga menanam memanfaatkan berbagai ruang.

"Ada yang di lahan tak terpakai, ada yang di pekarangan, yang tidak punya lahan menanam di pot atau polybag," ujarnya.

Di sisi lain, sejak Agustus lalu harga cabai itu mengalami penurunan. Karena itu sumbangan cabai terhadap inflasi hanya 2,22 sersen.

"Sekarang sedang musim panen cabai di seluruh Indonesia. Stok lebih dari cukup sehingga harga turun. Namun kita tetap harus antisipasi menjaga harga," katanya.

Namun demikian, walaupun saat ini harga cabai di Balikpapan Rp25 ribu per kilo gram dan dianggap masih batas normal, walaupun bisa lebih murah lagi seperti Rp17.000, untuk ukuran di Jawa harga itu masih sangat mahal.

"Hasil survai kami harga cabai di Brebes, di daerah penghasil produk pertanian yang terkenal, cabai rawit itu hanya seharga Rp3 ribu per kg, cabai merah keriting Rp8 ribu," ucap Mawardi.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014