Sangatta (ANTARA Kaltim) - Seorang anak bernama Anjas (7) warga RT 38 desa Sangatta Utara Kutai Timur, Kalimantan Timur penderita Kanker ganas membutuhkan bantuan para dermawan karena akan menjalani operasi di RSU Dr. Soetomo Surabaya Jawa Timur.
Menurut Mastia, salah satu keluarga Anjas, saat ini kemenakannya itu masih menunggu jadwal tim dokter untuk ditangani, namun butuh bantuan doa dan biaya dermawan.
"Kankernya semakin parah dan pipi bagian kirinya semakin membesar sehingga Anjas sangat butuh perhatian dan kepedulian," kata Mastia kepada Antara, Minggu.
Mastia juga mengatakan sebelum dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya Jawa Timur, ditangani di RSUD Sangatta Kutai Timur dan RSU Abdul Wahab Syahrani Samarinda Kaltim dengan menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ditambahkan Mastia, Anjas ditemani ibunya Nurjanah (32) dan ayah tirinya berangkat ke Surabaya menggunakan kapal laut. Mereka ke Surabaya menggunakan kapal laut karena biaya yang pas-pasan.
"Kami keluarganya tidak ikut karena kendala biaya. Hanya bisa meminta bantuan dan doa masyarakat mudah-mudahan bisa sembuh dan masuk sekolah," katanya.
Sementara Nurjannah ibunya mengatakan sudah enam hari berada di RSU Dr.Soetomo Surabaya menunggu jadwal pemeriksaan dan penanganan dokter yang sampai sekarang belum dilakukan.
"Anak saya sakit kanker wajah dan ganas. Kasihan anak saya tidak bisa masuk sekolah, padahal sudah didaftar," kata Nurajannah yang beralamat di RT 38 Jalan APT Pranoto Sangatta Utara.
Nurjannah juga mengatakan untuk pengobatan dan biaya anaknya di RS Dr Soetomo Surabaya ini dirinya hanya menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kalau biaya di Rumah Sakit semua sudah ditanggung BJPS karena suami saya sudah mendaftarkan Anjas melalui program BJPS," kata Nurjannah melalui pesan singkatnya.
Namun yang menjadi masalah selama berada di Surabaya adalah biaya hidup yang apa adanya. Karena kami belum ketahui sampai kapan berada di Surabaya.
"Anak saya belum ada jadwal kapan akan diperiksa dan ditangani dokter RSU.Dr. Soetomo. Sedangkan biaya kami pas-pasan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Menurut Mastia, salah satu keluarga Anjas, saat ini kemenakannya itu masih menunggu jadwal tim dokter untuk ditangani, namun butuh bantuan doa dan biaya dermawan.
"Kankernya semakin parah dan pipi bagian kirinya semakin membesar sehingga Anjas sangat butuh perhatian dan kepedulian," kata Mastia kepada Antara, Minggu.
Mastia juga mengatakan sebelum dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya Jawa Timur, ditangani di RSUD Sangatta Kutai Timur dan RSU Abdul Wahab Syahrani Samarinda Kaltim dengan menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ditambahkan Mastia, Anjas ditemani ibunya Nurjanah (32) dan ayah tirinya berangkat ke Surabaya menggunakan kapal laut. Mereka ke Surabaya menggunakan kapal laut karena biaya yang pas-pasan.
"Kami keluarganya tidak ikut karena kendala biaya. Hanya bisa meminta bantuan dan doa masyarakat mudah-mudahan bisa sembuh dan masuk sekolah," katanya.
Sementara Nurjannah ibunya mengatakan sudah enam hari berada di RSU Dr.Soetomo Surabaya menunggu jadwal pemeriksaan dan penanganan dokter yang sampai sekarang belum dilakukan.
"Anak saya sakit kanker wajah dan ganas. Kasihan anak saya tidak bisa masuk sekolah, padahal sudah didaftar," kata Nurajannah yang beralamat di RT 38 Jalan APT Pranoto Sangatta Utara.
Nurjannah juga mengatakan untuk pengobatan dan biaya anaknya di RS Dr Soetomo Surabaya ini dirinya hanya menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kalau biaya di Rumah Sakit semua sudah ditanggung BJPS karena suami saya sudah mendaftarkan Anjas melalui program BJPS," kata Nurjannah melalui pesan singkatnya.
Namun yang menjadi masalah selama berada di Surabaya adalah biaya hidup yang apa adanya. Karena kami belum ketahui sampai kapan berada di Surabaya.
"Anak saya belum ada jadwal kapan akan diperiksa dan ditangani dokter RSU.Dr. Soetomo. Sedangkan biaya kami pas-pasan," katanya. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014